Angkasa luar merupakan warisan bersama umat manusia dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh umat manusia, bukan hanya negara tertentu
Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Cahyo R Muzhar secara resmi menyerahkan presidensi Sesi Tahunan Asia-Africa Legal Consultative Organization (AALCO) ke-61 kepada Madam Suphanvasa Chotikajan Tang dari Kementerian Luar Negeri Kerajaan Thailand.

"Asset Recovery Expert Forum bertujuan memerangi korupsi dan memastikan pengembalian aset hasil kejahatan yang dialihkan ke luar negeri. Usulan ini telah disetujui dalam Inter-Sessional Meeting pada Juni lalu, di mana negara-negara anggota AALCO sepakat untuk membentuk daftar kontak berisi otoritas dan pakar terkait," ujar Cahyo dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Selama masa presidensi-nya, Indonesia berhasil mengarahkan keberlanjutan agenda AALCO dan memperkenalkan dua agenda baru, yaitu Asset Recovery Expert Forum yang diusulkan oleh Indonesia dan Legal Issues in Outer Space yang diusulkan oleh India.

Ia menambahkan, Sekretariat AALCO akan berperan sebagai fasilitator komunikasi agar proses pengembalian aset hasil dari tindak kejahatan dapat berjalan lebih efektif.

"Di masa mendatang Asset Recovery Expert Forum juga dapat dikembangkan agar tidak hanya menjadi forum untuk pengembalian aset hasil tindak kejahatan yang dilarikan ke luar negeri, namun juga, misalnya, untuk pengembalian benda budaya yang hilang pada masa penjajahan di negara-negara Asia-Afrika," tutur Cahyo.

Sementara itu, agenda Legal Issues in Outer Space juga memperoleh perhatian signifikan. Meskipun belum semua negara Asia-Afrika terlibat dalam penjelajahan antariksa, namun Cahyo menganggap pandangan negara-negara ini juga penting untuk diakui.

Baca juga: Lewat forum AALCO, Indonesia ajak negara Asia-Afrika berinvestasi

Baca juga: AALCO dukung inisiatif RI soal forum pengembalian aset 

Baca juga: RI desak AALCO beri masukan hukum ke ILC soal isu Palestina


"Angkasa luar merupakan warisan bersama umat manusia dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan seluruh umat manusia, bukan hanya negara tertentu," ucapnya.

Di sisi keorganisasian, selama masa presidensi Indonesia, AALCO juga mencatat kemajuan penting dengan diterimanya Burkina Faso sebagai anggota ke-48 setelah sebelumnya berstatus sebagai pengamat pada Sesi Tahunan ke-61 di Bali.

Setelah menyerahkan presidensi, Cahyo Muzhar mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah mendukung masa presidensi Indonesia.

"Kami sangat berterima kasih kepada Sekretaris Jenderal AALCO, negara-negara anggota, dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam masa kepemimpinan kami. Kami berharap Thailand dapat melanjutkan amanat negara-negara Asia-Afrika dengan agenda-agenda yang produktif dan bermanfaat bagi seluruh anggota AALCO," ujar Cahyo.

Cahyo juga mengungkapkan harapan agar Thailand dapat melanjutkan upaya-upaya yang telah dimulai dan terus memperkuat kerja sama internasional dalam kerangka AALCO.

"Semoga Thailand dapat meneruskan keberhasilan yang telah dicapai dan terus mengembangkan agenda-agenda yang mendukung kepentingan bersama negara-negara Asia-Afrika," harap Cahyo.

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2024