Bantul (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyebut beberapa wilayah di daerah perbukitan di daerah ini berpotensi dilanda kekeringan sebagai dampak musim kemarau panjang tahun 2024.

"Berdasarkan perkiraan musim kemarau 2024, beberapa wilayah di Bantul terutama daerah perbukitan atau dataran tinggi berpotensi dilanda kekeringan, kekurangan air bersih," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antoni Hutagaol dalam pernyataannya di Bantul, Selasa.

Beberapa wilayah perbukitan maupun dataran tinggi di Bantul tersebut seperti wilayah Kecamatan Dlingo, kemudian sebagian wilayah Pajangan, dan wilayah Pandak, serta Pandak.

Menurut dia, pemerintah kabupaten juga sudah mengeluarkan Surat Keputusan Bupati Bantul Nomor 442 Tahun 2024 tentang Status Siaga Darurat Kekeringan di Bantul sebagai langkah penanganan dampak kekeringan.

"Kita sudah melakukan droping air bersih ke masyarakat di wilayah terdampak, sampai hari ini sudah ada sebanyak 57 tangki air yang kami distribusi melalui APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah)," katanya.

Lebih lanjut dia juga berharap masyarakat Bantul terutama wilayah perbukitan agar bijak dalam menggunakan ketersediaan air, dan berbagi dengan masyarakat lainnya agar bisa mencukupi kebutuhan.

"Warga agar tetap menjaga kesiapsiagaan dalam menghadapi kekeringan, gunakan air secara bijak dengan menggunakan air bersih untuk kebutuhan yang utama, dan tetap saling sepenanggungan dengan sesama, tetangga sekitar yang membutuhkan," katanya.

Dia mengatakan, hal itu karena berdasarkan prediksi, wilayah DIY termasuk Kabupaten Bantul akan mulai turun hujan pada akhir Oktober, sehingga potensi kekeringan masih bisa terjadi hingga sebulan ke depan.

Baca juga: BPBD Bantul salurkan 1,39 juta liter air bersih ke wilayah kekeringan

Baca juga: Pemkab Bandung tetapkan status siaga darurat bencana kekeringan


Pewarta: Hery Sidik
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024