"Komunikasi dengan Gerindra jalan, komunikasi dengan PDIP juga tetap jalan, tapi komunikasi yang intens dengan Gerindra," katanya setelah berbicara dalam Dialog Ekonomi Kerakyatan di Rektorat Unair, Jumat.
Ditanya bentuk dari komunikasi, Hatta Rajasa yang juga Menko Perekonomian itu mengatakan semuanya masih sedang dalam proses. "Yang jelas, komunikasi kita intesif, tapi bentuknya nanti saja," katanya.
Dalam seminar yang juga dihadiri Ketua Umum PP Muslimat NU Hj Khofifah Indar Parawansa dan Kepala Badan Standarisasi Nasional Prof Bambang Prasetyo itu, Hatta menyampaikan pentingnya sentuhan teknologi dalam perekonomian.
"Ke depan, sentuhan teknologi dalam perekonomian itu sangat penting, karena itu saya dukung Unair dalam mengembangkan inovasi. Teknologi itu kata kunci dalam strategi ke depan," katanya.
Ia mencontohkan sentuhan teknologi membuat bahan mentah memiliki nilai tambah hingga 3-4 kali lipat.
"Karena itu, saya hentikan ekspor bahan mentah, di antaranya bauksit dari Kalimantan dan Sumatera yang selama ini dieskpor ke China, ternyata di China justru digarap insinyur dan dijual lagi dengan harga berlipat-lipat," katanya.
Oleh karena itu, ekspor bahan mentah bauksit ke China itu dihentikan, lalu "proses sendiri" itu pun dikembangkan bukan hanya pada bauksit, melainkan juga nikel, bijih besi, karet, dan sebagainya.
"Ada tekanan banyak negara yang memprotes kita, tapi kita konsisten, karena kalau kita biarkan ekspor bahan mentah, maka kita tidak akan mendapatkan apa-apa," katanya.
Selain teknologi, hal lain yang juga penting adalah pengembangan infrastruktur dan upaya menekan ongkos logistik dari 14,08 persen ke 10 persen pada 2015 dan akhirnya tinggal 7 persen.
"Negara-negara tetangga kita sudah mencapai 7-10 persen, caranya nanti akan kita dirikan depo-depo logistik di provinsi terdekat dan pusat-pusat pertumbuhan di beberapa provinsi, seperti industri gas di Papua," katanya.
Dalam kesempatan itu, Menko Perekonomian juga meluncurkan program Edukasi Kewirausahaan Perempuan yang melibatkan Unair, Muslimat NU, dan Kementerian Perekonomian.
(E011/E001)
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014