Dari hasil survei dan data sementara terdapat 20 rumah terdampak kerusakan dan kemungkinan bisa bertambah dikarenakan faktor cuaca di wilayah tersebut yang cukup ekstrem
Lampung Selatan (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan menyebutkan dari hasil asesmen di lapangan tercatat 20 rumah rusak terdampak bencana angin puting beliung di Kelurahan Kalianda dan Bumi Agung, Kecamatan Kalianda, pada Selasa.

"Dari hasil survei dan data sementara terdapat 20 rumah terdampak kerusakan dan kemungkinan bisa bertambah dikarenakan faktor cuaca di wilayah tersebut yang cukup ekstrem," kata Kepala Pelaksana BPBD Lampung Selatan Ariswandi di Kalianda, Selasa.

Dia menambahkan pihaknya juga masih melakukan pendataan atau validasi rumah warga yang terdampak bencana dan tidak menutup kemungkinan jumlah rumah warga yang rusak akan bertambah.

Baca juga: Kondisi korban angin puting beliung Lampung Selatan dilaporkan membaik

"Situasi dan kondisi di lokasi kejadian sudah aman kondusif, sementara para warga sedang memperbaiki genteng atau asbes yang terkena angin puting beliung," kata dia.

Pihaknya juga telah mendata tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu.

"Tidak ada korban jiwa, luka-luka akibat reruntuhan genteng tidak ada. Meskipun tidak terjadi korban jiwa, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada karena bencana serupa berpotensi terjadi kembali," ujar dia.

Baca juga: BPBD sebut 600 keluarga di Lampung Selatan masih terjebak banjir

Ia juga menjelaskan telah terjadi angin puting beliung pada hari Selasa 10 September 2024 sekita pukul 17.30 WIB, kemudian Tim TRC dan Pusdalops PB BPBD Kabupaten Lampung Selatan menerima laporan dari masyarakat dan langsung turun ke lokasi kejadian.

"Upaya yang dilakukan oleh Tim TRC dan warga saat ini masih melakukan gotong royong melakukan bersih-bersih untuk membersihkan sebagai puing-puing serta barang-barang yang berserakan," ucap Ariswandi.

Baca juga: 10 rumah rusak diterjang angin puting beliung di Kalianda Lampung

Pewarta: Riadi Gunawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024