Jepang merupakan negara yang memiliki sejarah panjang dalam industrialisasi di Indonesia dengan investasi sektor industri manufaktur ke dalam negeri
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) membuka kelas vokasi industri pertama di Jepang yakni antara unit pendidikan yang dimiliki Kemenperin dengan dua perusahaan asal negeri Sakura yakni Morimitsu Industri Co, LTD dan Asia Africa Research Consulting and Investment (AAI) Co.
 
"Indonesia dan Jepang saling mendukung dan sama-sama memetik keuntungan dalam kerja sama di sektor industri. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki sejarah yang panjang dalam mendukung industrialisasi di Indonesia dengan membawa investasi sektor industri manufaktur ke dalam negeri,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Selasa.
 
Ia menjelaskan Morimitsu Industri Co, LTD merupakan perusahaan industri sektor perkapalan yang berfokus pada pemrosesan dan pengelasan pipa.

Sementara, AAI Co, LTD adalah perusahaan Jepang yang bergerak dalam pengembangan bisnis di bidang pembangunan berkelanjutan atau SDG’s di Asia dan Afrika, termasuk Indonesia.
 
Lebih lanjut, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrohan mengatakan pada kelas pertama vokasi industri tersebut, pihaknya akan mengirimkan 40 siswa Politeknik ATI Makassar untuk mengikuti pelatihan selama satu tahun, dimulai pada 24 September 2024.

Baca juga: Kemenperin: Industrial Festival tingkatkan literasi seputar industri

Baca juga: Kemenperin siapkan ekosistem industri hijau percepat transisi energi

 
"Mereka akan berkuliah untuk meningkatkan kompetensi bahasa dan budaya Jepang, kompetensi desain, kompetensi pengelasan yang setara dengan program D4. Setelah training satu tahun, mereka langsung kontrak kerja selama empat tahun di Jepang dan mendapatkan sertifikat kompetensi standar Jepang," katanya.
 
Masrokhan optimistis, melalui kerja sama vokasi tersebut, Politeknik ATI Makassar mampu menyediakan SDM industri bagi kedua perusahaan mitra melalui program magang, khususnya di bidang pengelasan.
 
“Selama ini, untuk mencetak SDM industri unggul, kami memiliki sejumlah unit pendidikan vokasi industri vokasi yang spesialisasinya di sektor Industri, meliputi 11 Politeknik, dua Akademi Komunitas, dan sembilan SMK, yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Unit pendidikan tersebut memiliki daya serap yang tinggi di industri,” ujarnya.

Baca juga: Kemenperin: Kontribusi ekspor rempah Indonesia 469 juta dolar AS

Baca juga: Kemenperin perkuat mutu obat bahan alam lewat jejaring laboratorium

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024