Jakarta (ANTARA) - Sejumlah atlet tenis meja menyambut gembira dengan dipertandingkannya kembali cabang olahraga tenis meja di Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara 2024 setelah pada edisi sebelumnya di PON Papua 2021 ditiadakan.

"Rasanya tentu senang karena sudah lama kita menantikan PON ini. Dari yang 2021 kemarin tidak jadi. Akhirnya kita menantikan, alhamdulillah ada," kata atlet tenis meja putri DKI Jakarta Desi Ramadanti di GOR Angsapura, Medan, Selasa.

Desi dan rekan-rekannya di tim tenis meja DKI Jakarta sempat khawatir apabila cabang tenis meja kembali tidak dipertandingkan di PON XXI. Namun mereka tetap meneruskan program latihan dan meyakini tenis meja akan kembali dipertandingkan pada pesta olahraga nasional terbesar itu.

Desi yang sudah mengikuti kompetisi PON sebanyak dua edisi, di Jawa Barat dan Aceh-Sumut, menyebut tim tenis meja DKI Jakarta telah menjalani persiapan PON dengan berlatih selama satu tahun terakhir.

Sementara itu, atlet tenis meja putra Jawa Barat Gibran Berliangga yang baru menjalani debutnya di PON juga bersyukur dengan kembalinya cabang tenis meja di PON Aceh-Sumut.

"Sangat bersyukur banget karena latihannya juga jadi lebih ada motivasinya," kata Gibran.

Cabang tenis meja sempat tidak turut serta dalam PON XX Papua dikarenakan konflik dualisme kepengurusan organisasi antara Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Indonesia (PP PTMSI) dengan Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI).

Konflik dualisme kepengurusan ini berlangsung lebih dari 10 tahun yang menyebabkan atlet tenis meja Indonesia tidak ikut berkompetisi di ajang olahraga internasional. SEA Games Kamboja 2023 adalah kompetisi olahraga Asia Tenggara teranyar yang diikuti oleh Indonesia setelah sebelumnya absen dalam dua edisi SEA Games.

Baca juga: Tenis Meja - Beregu putri DKI dan Jabar menang 3-0 di laga fase grup
Baca juga: Tenis Meja - Tim favorit Jabar menang 3-0 atas Aceh di beregu putra
Baca juga: Ketum PB PTMSI: kembalinya tenis meja di PON atas kerja semua pihak

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024