"Selain posko kabupaten di kantor BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Purbalingga dan posko Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, beberapa posko di tingkat kecamatan juga akan segera dioperasikan. Keberadaan posko tersebut untuk mendukung upaya sosialisasi kepada masyarakat di wilayah terdampak bencana," kata Sekretaris Daerah Purbalingga Imam Subijakto, di Purbalingga, Jumat.
Imam mengatakan hal itu kepada wartawan usai rapat koordinasi antisipasi erupsi Gunung Slamet di Markas Komando Distrik Militer (Kodim) 0702 Purbalingga.
Menurut dia, pihaknya sejak hari Rabu (30/4) telah mengoordinasikan seluruh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Purbalingga untuk bersiaga termasuk menginventarisasi logistik, sarana-prasaran, dan data penduduk terdampak bencana.
Selain itu, kata dia, seluruh wilayah terdampak erupsi Gunung Slamet akan melakukan gladi posko di tingkat kecamatan.
Ia mengatakan bahwa gladi posko tersebut utamanya untuk kecamatan-kecamatan yang belum melakukan latihan penanganan bencana erupsi Gunung Slamet karena sejauh ini latihan penanganan bencana baru diadakan di Posko Kecamatan Karangreja.
"Rencana kami mengadakan gladi posko lagi pada hari Selasa (7/5), khususnya untuk Posko Kecamatan Kutasari dan selanjutnya kecamatan lainnya. Saya berharap gladi diikuti oleh seluruh masyarakat yang dimungkinkan terdampak bencana," katanya.
Terkait upaya sosialisasi, Imam mengatakan bahwa kegiatan tersebut meliputi pemasangan kembali rambu petunjuk jalur evakuasi, pembuatan spanduk yang berisi petunjuk menghadapi bencana erupsi, dan gladi posko sebagai latihan kesiapan aparat dan masyarakat dalam menghadapi kemungkinan terburuk peningkatan status Gunung Slamet.
"Harapannya, kalau benar-benar terjadi erupsi, masyarakat sudah mengetahui apa yang harus diperbuat dan kemana harus menyelamatkan diri. Kita berdoa Gunung Slamet tetap selamat, tidak sampai meletus," katanya.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014