Malang (ANTARA) - Sekitar 7.000 mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) didorong untuk menjadi generasi pelopor dalam upaya penyelamatan bumi.

Rektor UMM Prof Dr Nazaruddin Malik di Malang, Jawa Timur, Selasa, menyebutkan sederet alasan mengapa Pengenalan Studi Mahasiswa Baru (Pesmaba) tahun ini mengampanyekan penyelamatan bumi.

Hal itu, kata Nazaruddin, berangkat dari realitas bahwa banyak sumber daya alam mengalami penurunan kualitas. Masyarakat harus mengambil tindakan cepat dan tepat, khususnya para akademisi dan anak-anak muda yang harus disiapkan menjadi generasi penyelamat bumi.

“Gen-24 UMM ini memang kami proyeksikan sebagai generasi digital yang dapat berkontribusi secara signifikan dalam upaya penyelamatan bumi. Melalui pemanfaatan teknologi yang cerdas, kreativitas, dan semangat kolaboratif, generasi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak dalam mewujudkan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ujar Nazaruddin.

Baca juga: Ribuan mahasiswa UMM dikirim ke 17 provinsi jalani Program PMM

Pada kesempatan itu, Nazaruddin berharap ke depan Gen 24 UMM dapat menjadi insan akademis yang kreatif serta inovatif. Sekaligus dapat menjadi pemimpin yang mampu mengabdikan diri kepada masyarakat dengan dedikasi penuh dan tetap menjunjung tinggi akhlakul karimah.

Pesmaba UMM 2024 mengusung tema "Generasi Digital Generasi Penyelamat Bumi" yang ditandai dengan pelepasan ribuan burung perkutut.

Terkait pelepasan ribuan burung perkutut lokal (geopleia striata), Kepala Infokom UMM Dr Suyatno menjelaskan bahwa kegiatan itu menjadi salah satu bentuk komitmen kampus ini untuk menjaga ekosistem dan pelestarian lingkungan, utamanya dalam rangka menyukseskan misi penyelamatan bumi.

Menurut dia, burung-burung ini dilepaskan dan bebas hidup di alam, kemudian menciptakan harmoni dan lingkungan yang asri, indah, dan nyaman.

“Sebelum dilepaskan, burung-burung tersebut sudah dipantau oleh Kelompok Studi Satwa Liar (KSSL) Kehutanan UMM, mulai dari aspek makanan dan keperluan lainnya sampai mereka bisa hidup secara mandiri di lingkungan kampus,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa UMM ubah sampah jadi pakan ternak organik

Pada kesempatan itu, juga dikenalkan maskot SWANUMM yang menjadi simbol dari atmosfer prestasi dan keindahan kampus. Mendorong kehidupan yang mampu berdampingan dengan alam dan pelestarian satwa endemik.

"Hal ini juga menjadi komitmen UMM untuk terus menjaga dan melestarikan bumi sesuai dengan nilai-nilai sustainable development goals (SDGs)." katanya.

Dalam kegiatan Pesmaba itu juga dihadiri Brigjen TNI Ramli mewakili Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Rudy Saladin.

Ramli mengatakan UMM benar-benar menunjukkan komitmennya untuk menghadapi tantangan ke depan. Hal itu dibuktikan dengan ide-ide berkemajuannya dalam mencetak generasi yang unggul. Tidak hanya unggul bagi dirinya pribadi, namun juga unggul bagi lingkungan sekitar.

Baca juga: Mahasiswa UMM kembangkan Xanthan gum dari limbah tapioka dan bulu ayam

“UMM menjadi salah satu perguruan tinggi terkemuka. Apalagi, sekarang memadukan antara narasi digital dan lingkungan. Ada korelasi yang sangat kuat dan stabil. Saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang begitu cepat. Meski begitu, harus tetap memperhatikan upaya-upaya menjaga lingkungan,” ucapnya.

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024