Islamabad (ANTARA) - Polisi Pakistan, Senin (9/9) malam, menangkap beberapa anggota parlemen oposisi dari Pakistan Tehreek-e-Insaf (PTI), partai mantan perdana menteri yang dipenjara, Imran Khan, di gedung parlemen, kata PTI.

Penangkapan itu terjadi sehari setelah PTI menggelar rapat umum besar-besaran di pinggiran Islamabad untuk menuntut pembebasan Khan dan "pengembalian kursi yang dimenangkan" partai tersebut pada pemilihan umum 8 Februari.

PTI menyatakan pihaknya telah dicurangi dengan menuduh otoritas pemilu negara itu memanipulasi hasil suara.

Pada Senin malam, juru bicara polisi Islamabad, Jawad Taqi, mengatakan kepada wartawan bahwa Gohar Khan, pengacara yang memimpin PTI sejak Imran Khan dipenjara, bersama beberapa anggota parlemen lainnya ditangkap di dekat pintu masuk utama parlemen.

PTI kemudian mengeluarkan pernyataan bahwa sejumlah anggotanya, termasuk Zain Qureshi dan Sheikh Waqas Akram,juga ditangkap di gedung parlemen.

Saluran televisi lokal menayangkan rekaman polisi mendorong Sher Afzal Marwat, anggota parlemen PTI yang flamboyan, ke dalam kendaraan keamanan segera setelah dia keluar dari gedung parlemen.

Pemimpin oposisi di Majelis Nasional, Omar Ayub Khan, dalam pernyataan terpisah mengeklaim bahwa beberapa pria bertopeng masuk ke gedung parlemen untuk menangkap beberapa anggota parlemen dari partainya.

"Empat mobil Vigo dengan pria bertopeng masuk ke lingkungan Majelis Nasional untuk menangkap anggota parlemen PTI. Listrik di gedung Majelis Nasional baru saja dipadamkan. Ini benar-benar melanggar hukum dan aturan Majelis Nasional," tulisnya di X.

Polisi telah mengajukan sejumlah kasus terhadap para pemimpin dan aktivis PTI atas bentrokan dengan polisi, menghasut kekerasan, dan melanggar hukum selama rapat umum pada Minggu (8/9) di ibu kota.

PTI mengeklaim bahwa pemerintah telah "melancarkan serangan tengah malam di parlemen, dan dengan kejam menargetkan" anggotanya.

"Tindakan pengecut ini, yang dilakukan di tengah malam, secara terang-terangan melanggar aturan parlemen dan prinsip-prinsip demokrasi... Serangan mereka yang terang-terangan tidak hanya mencemarkan kesucian Parlemen tetapi juga menunjukkan penghinaan mendalam mereka terhadap hukum dan kesiapan mereka untuk merusak demokrasi dengan kekerasan," kata partai tersebut di X.

Sementara itu, Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengutuk pidato-pidato keras dari beberapa pemimpin PTI pada rapat akbar tersebut.

Berbicara kepada anggota parlemen koalisi pemerintah di Islamabad, Senin, ia mengatakan bahwa pidato para pemimpin PTI pada rapat akbar Minggu itu "memprihatinkan" dan "tercela," kata kantor PM Sharif.

Khan, 72 tahun, saat ini ditahan di Penjara Adiala di Rawalpindi, sebuah kota garnisun di timur laut Pakistan, dan sedang mencari kemungkinan peluang bebas bersyarat dengan uang jaminan dalam berbagai kasus mulai dari korupsi hingga terorisme.

Sumber : Anadolu-OANA

Baca juga: Asif Ali Zardari terpilih menjadi presiden baru Pakistan
Baca juga: Parlemen Pakistan akan pilih perdana Menteri pada 3 Maret
​​​​​​​


Penerjemah: Primayanti
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2024