Dengan hadirnya booth Baznas di MTQ ini, kami ingin memastikan bahwa semua umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, bisa mendapatkan akses yang sama terhadap ajaran Al-Quran
Jakarta (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI menyediakan pojok (stan) bahasa isyarat dan Al-Quran Braille dalam gelaran Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX, yang bertujuan untuk memperluas syiar Islam dan memberikan akses inklusif terhadap Al-Quran.

Stan kelas belajar bahasa isyarat dan Al-Quran Braille dihadirkan Baznas bekerja sama dengan Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran (LPMQ) Kementerian Agama (Kemenag) RI. Selain itu turut hadir pula pojok yang menampilkan aneka makanan ringan hasil dari pemberdayaan ekonomi mustahik binaan Baznas dalam kegiatan yang digelar di Samarinda, Kalimantan Timur, pada 8-16 September 2024 itu.

"Dengan hadirnya booth Baznas di MTQ ini, kami ingin memastikan bahwa semua umat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan, bisa mendapatkan akses yang sama terhadap ajaran Al-Quran. Syiar ini penting untuk memberikan pemahaman bahwa Al-Quran adalah untuk semua, tanpa terkecuali," kata Ketua Baznas RI Noor Achmad melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Noor berharap adanya pojok ini masyarakat bisa lebih terbuka terhadap pentingnya akses pendidikan agama bagi penyandang disabilitas. "Baznas percaya bahwa dengan memperluas akses tersebut, akan tercipta masyarakat yang lebih berdaya dan berakhlak Qurani," ujarnya.

Baca juga: Pengunjung Expo MTQ Nasional XXX berburu buku gratis bertema keislaman

Sejak dibuka pada 8 September 2024 pojok milik Baznas tersebut telah menarik perhatian banyak pengunjung, terutama dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Hingga hari kedua pelaksanaan MTQ Nasional di Samarinda itu, tercatat lebih dari 75 pengunjung mendatangi stan Baznas untuk mempelajari tentang Al-Quran Isyarat dan Braille.

Oleh karenanya, Noor juga mengusulkan agar Al-Quran dengan bahasa isyarat turut dilombakan di ajang MTQ baik tingkat daerah maupun nasional yang akan datang.

Tujuannya, kata dia, agar umat Muslim yang memiliki keterbatasan dapat meningkatkan semangatnya dalam mempelajari Al-Quran.

Noor menyebut pihaknya telah melakukan pelatihan kepada para pelatih (training of trainer), dalam rangka menyiapkan 1.000 pelatih Al-Quran dengan bahasa isyarat.

Baca juga: Enam pasangan menikah di sela ajang MTQ Nasional XXX di Samarinda

"Jumlah tuna rungu di Indonesia hampir dua juta orang, sama halnya para tuna netra, mereka juga perlu dibantu untuk memahami Al-Quran," ucap Noor Achmad.

Sementara Guru Komunitas Tuli di Samarinda, Ibrahim mengapresiasi kehadiran pojok Baznas di MTQ Nasional ke-30 ini. Menurutnya, program Al-Quran berbahasa isyarat yang diperkenalkan Baznas memberikan jembatan bagi teman-teman tuli untuk bisa lebih dekat dengan Al-Quran.

"Kehadiran booth ini menunjukkan bahwa Baznas sangat memperhatikan kebutuhan teman-teman tuli. Ini merupakan langkah besar dalam memberikan akses bagi mereka terhadap Al-Quran," tuturnya.

Baca juga: Baznas harap qari berprestasi bisa dilahirkan lewat MTQN

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024