Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengingatkan kepada pengelola situs jual-beli rumah agar melindungi konsumen yang sedang mencari rumah dengan menyeleksi aspek legal rumah-rumah yang ditawarkan.

"Kebutuhan rumah masih tinggi, ditandai 'backlog' (kesenjangan produk rumah dengan permintaan) yang masih tinggi (sekitar 9 juta unit tahun 2023)," kata Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen( Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat di Jakarta, Selasa.

Dengan kesenjangan produk rumah dengan permintaan maka banyak konsumen yang mencari di situs perumahan. "Artinya mereka harus diberikan perlindungan agar rumah yang dibelinya memiliki aspek legalitas yang jelas," katanya pada pameran rumah yang diselenggarakan dalam rangka Hari Properti Nasional.

Hidayat mengapresiasi pameran rumah yang diselenggarakan di salah satu mal di Jakarta Selatan pada 9-15 September. Hal itu membuat para pencari rumah memiliki pilihan, selain mencari melalui situs jual-beli rumah juga bisa dilakukan secara "offline" di antaranya lewat pameran.

Dia menjelaskan kontribusi sektor properti khususnya perumahan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sangat signifikan, yakni mencapai 14-16 persen sehingga menjadi kewajiban bagi pelaku usaha untuk menjaga iklim properti tetap kondusif.

Dia menyoroti banyaknya rumah-rumah di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) yang tidak dihuni.  Sedangkan di sisi lain banyak masyarakat yang sampai saat ini mencari rumah.

"Sehingga menjadi kewajiban bagi penyedia situs jual-beli rumah untuk mempertemukan," katanya.

​​​​​Baca juga: Riset ungkap Jakarta masih jadi pilihan utama pencari rumah seken

Iwan mengatakan program sejuta rumah pada tahun 2015-2023 sudah tercapai 9,2 juta lebih. Sedangkan untuk Januari-Maret 2024 sudah mencapai 130 ribu lebih.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang hadir secara daring mengatakan sektor properti memberikan kontribusi bagi pertumbuhan pariwisata di berbagai daerah.

Kehadiran rumah bagi pekerja di objek wisata memberikan kontribusi bagi pengembangan di kawasan wisata di lokasi tersebut. "Belum lagi dengan hadirnya hotel dan restoran," kata Sandiaga.

Menyusul fakta tersebut, Sandiaga meminta agar adanya kolaborasi antara pelaku di bidang properti dengan pengelola pariwisata dengan tujuan potensi yang ada di berbagai daerah bisa terkelola demi terciptanya pemerataan ekonomi.

Menurut Senior Vice President Marketing 99 Group Indonesia Bharat Buxani hampir 97 persen pengunjung situs mencari rumah seken. Untuk itu keamanan bagi calon pencari rumah seken menjadi keharusan.

"Kita punya fitur cek harga untuk memastikan harga yang tercantum masuk akal. Silakan pencari rumah untuk menganalisis dan mempelajari," kata dia.

Baca juga: Konsultan properti: Perkantoran di Jakarta naik 2-2,5 persen per tahun
​​​​​​​
Sekretaris Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, M Hidayat tengah memberikan arahan pada pembukaan pameran dalam rangka Hari Perumahan Nasional di Jakarta, Selasa (10/9/2024). ANTARA/Ganet

Tak hanya itu. Bagi agen properti yang memasukkan penawaran rumah ke dalam situs harus memastikan tidak ada masalah administrasi.

"Biasanya aset bank yang administrasinya harus dipertimbangkan. Harganya lebih murah tetapi ada syarat-syarat legal yang harus dilengkapi pembeli," kata Bharat.

Bharat juga menyampaikan mayoritas pembeli rumah merupakan pembeli akhir untuk dihuni (end user) serta mayoritas membeli karena adanya kebijakan PPN ditanggung pemerintah (PPNDTP).

Data dari situs jual-beli rumah yang ditanganinya pada Semester I/2024, memperlihatkan terjadinya peningkatan pada permintaan rumah yang dijual 81,7 persen, sementara rumah yang disewa 44,2 persen.

Di sisi lain, pencari properti di Indonesia kembali didominasi generasi muda pada rentang usia 25-34 tahun (32,6 persen), diikuti usia 18-24 tahun (27,1 persen). Kemudian kelompok usia 45-54 tahun (18,4 persen), 35-44 tahun (15,2 persen) dan 55-64 tahun (6,2 persen).
 

Pewarta: Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024