Beijing (ANTARA) - Tim ilmuwan China telah mengembangkan molekul biopestisida orisinal pertama di dunia yang menargetkan proses biologis kitin, menandai kemajuan signifikan dalam pengembangan hijau industri pestisida.
Inhibitor kitin deasetilase jamur yang baru dikembangkan itu menunjukkan efisiensi yang tinggi, keamanan hayati yang sangat baik, dan ramah lingkungan. Inhibitor ini sangat efektif dalam mencegah dan mengendalikan berbagai penyakit jamur utama pada tanaman, ujar Yang Qing, profesor di Institut Perlindungan Tanaman yang dinaungi Akademi Ilmu Pertanian China (Chinese Academy of Agricultural Sciences/CAAS).
Molekul inovatif itu merupakan pencapaian ilmiah besar yang dihasilkan dari penelitian selama bertahun-tahun di bawah pimpinan Yang, dan berfokus pada mekanisme yang mendasari biosintesis, pembentukan, degradasi, dan modifikasi kitin.
Kitin merupakan aminopolisakarida yang paling melimpah di Bumi, dan biosintesisnya sangat penting bagi kelangsungan hidup dan reproduksi sejumlah besar organisme, termasuk banyak jenis hama, jamur patogen, dan oomycetes atau jamur air yang dapat menyebabkan gangguan serius pada produksi tanaman. Namun, karena kitin tidak terdapat pada tumbuhan dan mamalia, senyawa tersebut merupakan target molekuler yang ideal bagi pengembangan fungisida atau insektisida ramah lingkungan.
Industrialisasi inovasi ini merupakan upaya kolaboratif antara Institut Perlindungan Tanaman CAAS dan Hebei Zhongbao Green Crop Technology Co., Ltd.
Berbagai kemajuan yang signifikan berhasil dicapai, termasuk penamaan resmi molekul baru itu yang dilakukan oleh Komite Teknis Standardisasi Pestisida Nasional China, penyegelan bahan aktif awal dan formulasi pestisida, serta penetapan standar perusahaan.
"Transisi dari inovasi teoretis awal menuju industrialisasi produksi pestisida itu merupakan tonggak sejarah yang signifikan, memberikan wawasan penting tentang struktur target molekuler yang esensial bagi pengembangan pestisida ramah lingkungan," urai Qian Xuhong, akademisi di Akademi Teknik China (Chinese Academy of Engineering) yang juga menjabat sebagai presiden East China Normal University.
"Tim profesor Yang telah mengabdikan diri selama lebih dari satu dekade dalam penelitian biologi terkait kitin, berhasil menyelesaikan proses dari penemuan target molekuler hingga penciptaan molekul pestisida baru, yang memberikan preseden berharga bagi pengembangan pestisida baru," imbuh Qian.
Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024