Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar produknya bisa tembus ke pasar ekspor
Kota Cirebon (ANTARA) -
Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, menyediakan layanan konsultasi dan program pembinaan bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk membantu mereka memasarkan produk hingga keluar negeri.
 
“Program ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku UMKM agar produknya bisa tembus ke pasar ekspor,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Perdagangan dan Perindustrian (DKUKMPP) Kota Cirebon Iing Daiman di Cirebon, Selasa.
 
Ia mengatakan salah satu tantangan utama bagi pelaku UMKM di Cirebon dalam melakukan ekspor, yakni keterbatasan untuk mengakses informasi.
 
Menurut dia, banyak pelaku usaha tidak memahami mekanisme ekspor serta persyaratan yang berlaku di berbagai negara.

Oleh karena itu, pihaknya mencoba mengatasi kendala ini supaya UMKM dapat memahami prosedur ekspor dengan disediakannya layanan konsultasi tersebut.

Baca juga: BI Cirebon lepas ekspor rotan ke Prancis

Baca juga: Pemkot Cirebon andalkan empat keraton untuk dongkrak kunjungan wisata
 
“Banyak pelaku UMKM tidak tahu mekanisme ekspor, seperti syarat dan spesifikasi produk yang bisa diekspor ke Eropa atau Amerika. Setiap negara punya karakteristik dan persyaratan yang berbeda,” ujarnya.
 
Pemerintah Kota Cirebon, kata dia, saat ini tengah membuka akses pasar untuk UMKM ke Korea Selatan, sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan pemasaran produk lokal ke mancanegara.
 
Selain itu, pihaknya juga bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) Cirebon untuk mengumpulkan pelaku UMKM, instansi pajak, serta Bea Cukai dalam diskusi pembinaan UMKM terkait ekspor.
 
Iing menekankan bahwa pengembangan UMKM tidak dibatasi hanya untuk wilayah Kota Cirebon, tetapi juga mencakup daerah lain.
 
“Contohnya, ada perusahaan rotan yang Nomor Induk Berusaha (NIB) terdaftar di Kota Cirebon, tetapi pabriknya berlokasi di Kabupaten Cirebon. Kami fasilitasi, akhirnya bisa ekspor ke Prancis,” ungkapnya.
 
Dia menambahkan melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk BI Cirebon, diharapkan program pendampingan ini bisa mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah Cirebon Raya.
 
“Saat ini, ada 350 UMKM binaan BI yang juga difasilitasi pemerintah daerah. Program ini diharapkan mampu mendorong lebih banyak UMKM untuk menembus pasar global,” ucap dia.

Baca juga: Kemenparekraf dukung tarian tradisional sebagai sarana promosi wisata

Baca juga: KSOP Cirebon sandarkan kapal bocor berbendera Malaysia

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024