Raja Ali Haji telah berkontribusi besar dalam menyatukan bangsa melalui hadirnya Bahasa Indonesia yang cikal bakalnya melalui karya Gurindam 12 pada tahun 1847 dan kitab pengetahuan bahasa pada tahun 1858
Tanjungpinang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) telah menganggarkan sebesar Rp25 miliar pada tahun anggaran 2025 untuk pembangunan monumen bahasa di Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengatakan monumen bahasa tersebut bakal dibangun di atas lahan seluas 2.000 meter persegi dengan total kebutuhan anggaran sekitar Rp90 miliar.

"Kami sudah anggarkan Rp25 miliar melalui APBD Kepri 2025, sisanya sekitar Rp65 miliar mudah-mudahan didukung pemerintah pusat," katanya di Tanjungpinang, Selasa.

Baca juga: Kejagung tawarkan pendampingan pembangunan monumen bahasa di Penyengat

Ansar mengaku sudah menyampaikan usulan dana APBN untuk pembangunan monumen bahasa tersebut kepada Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin serta Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Diana Kusumastuti saat peresmian pasar baru Puan Encik Perak di Kota Tanjungpinang pada Senin (9/9).Menurut Ansar, pembangunan monumen bahasa itu sangat dibutuhkan, karena sebagai identitas dalam melestarikan budaya dan menjaga sejarah yang telah terukir.

Sejarah yang dimaksud Ansar adalah perjuangan tokoh paling terkenal yaitu seorang intelektual dan penulis kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-19 yang juga salah satu Pahlawan Nasional dari Provinsi Kepri, Raja Ali Haji.

"Raja Ali Haji telah berkontribusi besar dalam menyatukan bangsa melalui hadirnya Bahasa Indonesia yang cikal bakalnya melalui karya Gurindam 12 pada tahun 1847 dan kitab pengetahuan bahasa pada tahun 1858," ungkapnya.

Baca juga: Riau Bangun Monumen Bahasa

Gubernur Ansar pun mengutip pidato Presiden RI ke-4 KH Abdurrahman Wahid (almarhum) di Pekanbaru pada 29 April tahun 2000 yang menyatakan penghargaan dan apresiasi Republik Indonesia terhadap jasa dan perjuangan Raja Ali Haji dalam mempersatukan bangsa dan menciptakan bahasa nasional yaitu Bahasa Indonesia.

"Monumen yang akan kami bangun nanti menjadi penanda bahwa asal-usul Bahasa Indonesia itu berasal dari Pulau Penyengat," ucap Ansar.

Ansar optimistis pembangunan monumen bahasa dapat direalisasikan pada tahun 2025. Keberadaan monumen ini pun diyakini bakal menambah daya tarik wisatawan dalam maupun luar negeri datang ke Pulau Penyengat, sebuah pulau bersejarah yang terkenal hingga ke mancanegara.

Baca juga: Kemendikbud ajak Laskar Rempah gali keragaman budaya Pulau Penyengat

Pewarta: Ogen
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024