Ottawa (ANTARA) - Maskapai penerbangan terbesar di Kanada, Air Canada, pada Senin (9/9) mengatakan bahwa pihaknya sedang memfinalisasi rencana kontingensi untuk secara bertahap menangguhkan sebagian besar operasinya mulai 15 September terkait kemungkinan gangguan ketenagakerjaan.

Perundingan antara perusahaan itu dan Asosiasi Pilot Maskapai Penerbangan Internasional (Air Line Pilots Association/ALPA), yang mewakili lebih dari 5.200 pilot di Air Canada dan Air Canada Rouge, masih berlanjut, tetapi kedua belah pihak masih belum mencapai kesepakatan, demikian disampaikan Air Canada dalam sebuah rilis pers.

Menurut rilis tersebut, kecuali kesepakatan tercapai, mulai 15 September, salah satu pihak dapat mengeluarkan pemberitahuan mogok kerja atau penutupan perusahaan (lock out) selama 72 jam, yang akan memicu rencana penghentian operasi maskapai itu selama tiga hari.

"Air Canada yakin masih ada waktu untuk mencapai kesepakatan dengan asosiasi pilot kami, asalkan ALPA bersedia melunakkan tuntutan upahnya yang jauh melebihi rata-rata kenaikan upah Kanada," kata Michael Rousseau, presiden sekaligus chief executive officer Air Canada.

"Penutupan yang terkelola menjadi satu-satunya cara bertanggung jawab yang dapat kami lakukan," kata Rousseau, seraya menambahkan bahwa mereka juga memperingatkan pemerintah Kanada soal potensi dampak gangguan tersebut terhadap warga Kanada.

Lebih dari 110.000 orang melakukan perjalanan dengan Air Canada setiap harinya. Para pelanggan disarankan memanfaatkan kebijakan iktikad baik maskapai untuk menunda perjalanan dalam waktu dekat tanpa biaya.

Penerbangan Air Canada Express akan terus beroperasi, karena maskapai pihak ketiga, Jazz dan PAL Airlines, menyediakan layanan ini. Kendati demikian, mitra-mitra regional ini hanya mengangkut sekitar 20 persen dari pelanggan harian Air Canada, yang banyak di antaranya pada akhirnya terhubung dengan penerbangan Air Canada, papar rilis tersebut.

Pilot-pilot Air Canada telah memperjuangkan kenaikan upah agar setara dengan rekan-rekan seprofesi mereka di Amerika Serikat yang berpenghasilan lebih tinggi. Bulan lalu mereka dengan suara bulat mendukung aksi mogok kerja. Maskapai penerbangan dan serikat pekerja itu memasuki masa tenang selama tiga pekan, yang diamanatkan oleh undang-undang Kanada, pada 27 Agustus. 

 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2024