Seoul (ANTARA) - Perangkat pengatur waktu (timer) pada beberapa balon yang membawa sampah dari Korea Utara dapat menyebabkan kebakaran, kata militer Korea Selatan pada Selasa, di tengah serangkaian kebakaran di negara itu yang diduga disebabkan oleh balon-balon tersebut.

Pada Senin, petugas pemadam kebakaran memadamkan api di atap sebuah gudang di Paju, 27 kilometer barat laut Seoul, setelah sebuah balon sampah dari Korea Utara mendarat di sana.

Hal ini memperbarui kekhawatiran bahwa balon atau bahan yang mereka jatuhkan dapat menjadi penyebab bahaya kebakaran.

Juru bicara Kepala Staf Gabungan mengatakan beberapa balon dari Korea Utara telah menjatuhkan bungkusan sampah menggunakan perangkat yang memanas dan melepaskan sampah setelah waktu tertentu, dan sampah itu dapat menyebabkan kebakaran jika balon mendarat di permukaan tanpa melepaskan sampahnya dengan benar.

"Kami percaya ada kemungkinan kebakaran ketika kawat pemanas diaktifkan untuk memisahkan balon dari muatannya," kata Letkol Lee Chang-hyun dalam sebuah pengarahan rutin.

"Penyebab pasti kebakaran tersebut sedang diselidiki oleh otoritas terkait."

Lee juga menegaskan kembali kebijakan militer yang melarang penembakan balon-balon tersebut, mengingat potensi risiko kerusakan lebih besar yang disebabkan oleh puing-puing dari balon yang dicegat.

Juru bicara kementerian pertahanan, Jeon Ha-kyou, mengatakan bahwa militer bekerja sama dengan polisi untuk merumuskan langkah-langkah pencegahan guna meminimalkan kerusakan dari balon-balon tersebut.

Sejak akhir Mei, Korea Utara telah meluncurkan ribuan balon yang membawa sampah ke arah Selatan sebagai bentuk pembalasan terhadap selebaran anti-Pyongyang yang dikirim melintasi perbatasan oleh pembelot dan aktivis Korea Utara di Korea Selatan.

Sumber : Yonhap-OANA

Baca juga: Korut kembali luncurkan 190 balon berisi sampah ke arah Korsel
​​​​​​​
Baca juga: Presiden Yoon: Jika menyerang Korsel, rezim Korut akan berakhir


Penerjemah: Primayanti
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024