Medan (ANTARA) -
Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTMSI) Peter Layardi menyebut kembalinya cabang olahraga tenis meja ke ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) adalah berkat kerja sama dari semua pihak, khususnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
 
"Kita mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ketua Umum KONI Pusat yang mengupayakan supaya tenis meja tetap diadakan tahun ini. Dan juga para pengurus satu per satu sudah bekerja maksimal dalam menyiapkan pelaksanaan PON ini. Saya sekali lagi ingin berterima kasih kepada mereka semua," kata Peter saat membuka kompetisi cabang tenis meja PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, di GOR Angsapura, Medan, Selasa.
 
Dia menegaskan bahwa tenis meja adalah cabang olahraga yang dipertandingkan di Olimpiade. Oleh karena itu, tenis meja harus dipertandingkan pada pesta olahraga tingkat nasional di Indonesia.
 
Menurut Peter, PON merupakan ajang olahraga yang menjadi rangkaian prestasi atlet secara berjenjang sebelum menuju SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.
 
Dia berharap dengan kembalinya tenis meja di ajang PON bisa meningkatkan prestasi para atlet-atlet muda agar selanjutnya bisa berkompetisi di level internasional.
 
"Harapan kami tentu dengan persiapan para atlet yang terus berlatih menuju pelaksanaan PON ini tentu meningkatkan prestasi adik-adik kami satu persatu," kata Peter.
 
Pertandingan cabang tenis meja di PON Aceh-Sumut 2024 diikuti oleh 22 provinsi dan akan dipertandingkan mulai 10 September hingga tanggal 19 September mendatang
 
Cabang tenis meja diikuti oleh 16 tim beregu putra, 15 tim beregu putri, 16 pasang ganda campuran, 32 pasang ganda putra, 26 pasang ganda putri, 64 orang tunggal putra, dan 60 orang tunggal putri.

Baca juga: 28 laga penyisihan tenis meja digelar hari ini

Baca juga: Tenis meja diharapkan tetap jadi cabang olahraga wajib di PON

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024