"Itu (Surabaya Memory) merupakan kegiatan tahunan yang kami adakan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Surabaya dan pihak swasta untuk menyambut HUT Kota Surabaya," kata Kepala Perpustakaan UKP Surabaya Dian Wulandari di lokasi pameran, Kamis.
Foto-foto yang dipamerkan, antara lain Jalan Peneleh, Jalan Plampitan, Apotek Simpang (dibangun tahun 1855), Pelabuhan Tanjung Perak, Kantor Pos dan Giro Kebonrojo (1928), helicak di tengah kota, Pasar Pabean, RPH Surabaya (1929), dan Gedung Pengadilan.
"Ada pula suasana kota yang lebih kuno dari itu, di antaranya Stasiun Kota, Panti Don Bosco, Siola (lama) dan Tunjungan Center (baru), dan trem listrik di Sawahan," katanya.
Namun, suasana kota terkini yang dipotret tahun 1980 juga ada, di antaranya Jembatan Merah, Balai Pemuda, Terminal Joyoboyo (Wonokromo), dan Gedung Wayang Orang Sri Wondowo.
"Foto-foto itu berasal dari tiga sumber, yakni 150 foto yang merupakan koleksi Surabaya Memory tentang Surabaya masa lalu dan masa kini, 49 foto Surabaya masa lalu yang merupakan koleksi Badan Arsip dan Perpustakaan Surabaya, dan 56 foto kegiatan belajar," katanya.
Selain itu, ada pula foto dokumentasi dari perjalanan musisi jalanan asli Surabaya "Klantink" dan materi pameran dalam bentuk lain, seperti buku kuno tentang Surabaya, buku karya mahasiswa tentang Surabaya, buku-buku PAUD, dan karya finalis lomba puisi dan membatik.
"Musisi jalanan Klantink pun bersedia menjadi bintang tamu pada acara penutupan Surabaya Memory 2014 pada hari Minggu (4/5) malam. Klantink tidak hanya membawakan kagu, tetapi juga pengalaman sejak menjadi pengamen jalanan hingga dikenal seperti sekarang. Mereka juga akan membacakan puisi khusus Surabaya Memory," katanya.
Ia mengatakan bahwa Surabaya Memory 2014 juga dimeriahkan dengan pentas ludruk gaul dan performance siswa oleh SMKN 12 Surabaya pada pembukaan (30/4), bahkan sebelumnya juga ada workshop dan lomba membatik (26/4) di kampus UKP.
"Pada tanggal 1 Mei, pameran dimeriahkan dengan tapak tilas atau blusukan ke tempat bersejarah yang diikuti 43 guru SD, serta lomba presentasi masukan untuk Surabaya dalam bahasa Suroboyoan yang diikuti 25 siswa SD kelas 4--6," katanya.
Pada tanggal 2 Mei, pameran dimeriahkan dengan workshop APE "Perilaku Hidup Bersih dan Sehat" yang diikuti 185 Bunda PAUD dan guru TK di Surabaya, lalu pada tanggal 3 Mei ada workshop "Menjadi Guru Kreatif dengan Quantum Teaching" yang diikuti 152 Bunda PAUD dan guru TK di Surabaya, serta demonstrasi lima finalis lomba membatik.
Acara penutupan pada hari Minggu (4/5) tidak hanya dimeriahkan oleh penampilan musisi jalanan Klantink, tetapi juga ada Lomba Komik yang diikuti 20 siswa SD di Surabaya.
(E011/D007)
Pewarta: Edy M Ya'kub
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014