Bakal calon gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengunjungi Pasar Bintoro Demak, Jateng, untuk mendengarkan aspirasi para pedagang sekaligus untuk memperkenalkan diri sebagai bakal Cagub Jateng yang maju pada Pilkada 2024.
"Pasar Bintoro Demak ini merupakan pasar yang kesekian saya datangi guna mengetahui permasalahan dihadapi pedagang," kata Ahmad Luthfi ditemui di sela-sela mengunjungi Pasar Bintoro di Demak, Selasa.
Permasalahan yang disampaikan, kata dia, bermacam-macam, mulai dari soal posisi dan akses jalannya.
Sementara yang paling banyak, imbuh dia, terkait keramaian pasar yang mulai berkurang, lantaran ada pedagang yang berjualan di luar pasar.
Menurut dia, pedagang yang di luar seharusnya dimasukkan ke dalam pasar.
"Tentunya perlu ada upaya penertiban, agar tidak muncul permasalahan," ujarnya.
Menurut dia, pasar tradisional tidak bisa dipandang sebelah mata, karena menjadi tempat transaksi seluruh lapisan masyarakat.
Selain itu, pasar tradisional merupakan salah satu bentuk ekonomi kerakyatan yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, diantaranya, sebagai pusat pengembangan ekonomi rakyat dan sebagai pusat perputaran uang daerah.
Terkait dengan harga kebutuhan pokok masyarakat, kata dia, cenderung normal. Sedangkan yang berfluktuasi harga minyak goreng namun tidak signifikan.
Terkait dengan tawaran kepada pedagang ketika terpilih sebagai Gubernur Jateng, kata dia, akan disampaikan setelah melihat dan mendengar masukan pedagang dan masyarakat luas.
Rustian Ardianti, salah satu pedagang yang menjual gerabah mengakui memberikan masukan kepada Ahmad Luthfi bahwa pasar sepi karena ada pedagang yang berjualan di luar pasar.
Selain itu, kata dia, era sekarang juga banyak yang berjualan secara daring, sehingga omzet pedagang di pasar tradisional semakin berkurang.
Baca juga: Profil Ahmad Luthfi, calon gubernur Jawa Tengah dari Partai Gerindra
Baca juga: Wapres terpilih dampingi pendaftaran Ahmad Luthfi-Taj Yasin ke KPU
Baca juga: Ahmad Luthfi mundur dari Polri setelah penetapan calon kepala daerah
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024
