Jakarta (ANTARA) - Berlari termasuk salah satu olahraga yang praktis, tetapi menjaga keseimbangan tubuh dan kecepatan, sangat penting untuk menguasai teknik berlari yang benar.
Salah satu faktor agar berlari menjadi lebih cepat adalah posisi badan yang tepat. Selain itu, posisi badan yang tepat dapat mengurangi risiko cedera dan mengatur stamina yang dikeluarkan.
Bagaimana sebenarnya posisi badan yang benar agar berlari lebih cepat? Berikut adalah beberapa cara penting yang perlu diketahui.
1. Posisi badan condong ke depan
Agar berlari dapat lebih cepat, posisikan badan lebih dicondongkan ke depan sekitar 15-20 derajat. Hal ini dilakukan supaya dapat mendorong tubuh ke depan lebih cepat dan memecahkan angin, sehingga tidak perlu mengeluarkan terlalu banyak energi. Usahakan badan tetap dalam keadaan rileks.
2. Posisi kepala dan pandangan ke depan
Posisi kepala dan pandangan juga memiliki peran penting dalam kecepatan lari. Pastikan kepala dalam posisi ke depan yaitu tidak terlalu menunduk atau mendongak.
Fokuskan pandangan ke depan untuk melihat garis finis dan tetap menjaga keseimbangan badan agar tidak dalam keadaan miring.
3. Tekuk kaki dan lutut
Saat berlari, angkat lutut lebih tinggi. Dengan kedua kaki selebar bahu, ambil posisi tegak, tekuk lutut sedikit, dan majukan posisi badan ke depan.
Angkat lutut kanan dan dorong telapak kaki belakang ke arah posisi jam 6 saat mulai berlari. Sedangkan, kaki lainnya diangkat mengarah angka jam 12 untuk siap mendarat.
Ingatlah untuk mendaratkan kaki dengan cepat dan tepat sasaran untuk mendorong tubuh sekuat mungkin, sehingga dapat berlari lebih cepat.
4. Ayunan lengan yang kencang
Ayunan lengan yang kencang dapat membantu meningkatkan kecepatan lari. Lengan harus diayunkan di samping tubuh dengan sudut siku sekitar 90 derajat.
Hindari mengayunkan lengan dengan menyilang karena ini bisa membuang-buang energi dan mengganggu keseimbangan tubuh. Gerakan lengan yang seirama dengan langkah kaki dapat menjaga ritme lari, memberi dorongan tambahan pada setiap langkah, dan mengurangi ketegangan otot lengan.
5. Gunakan telapak kaki bagian ujung depan
Posisi badan yang benar juga berkaitan dengan bagaimana posisi telapak kaki mendarat. Saat melakukan lari, gunakan hanya bagian ujung depan telapak kaki untuk mendarat dan menggerakan kaki untuk berlari lebih cepat. Sedangkan bagian belakang telapak kaki atau tumit dibiarkan tidak menyentuh tanah.
Selain itu, posisi ini membutuhkan pinggul dan panggul ke arah depan dan stabil untuk mendorong tubuh. Sehingga membutuhkan lebih sedikit energi yang dikeluarkan dibandingkan jika mendarat dengan seluruh bagian telapak kaki ke tanah.
6. Mengatur pernapasan
Saat berlari, sangat penting mengatur ritme pernapasan agar lari menjadi lebih cepat. Lakukan pernapasan melalui diafragma supaya tidak mudah lelah dan tidak terengah-engah.
Teknik pernapasan bisa dilakukan dengan tarik napas yang dalam saat 2 langkah kaki dan buang napas selama 2 langkah kaki. Hal ini dapat menjaga oksigen dalam tubuh dan berlari lebih cepat.
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024