Gorontalo (ANTARA News) - Tiga organisasi buruh yakni Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) , Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) serta Forum Guru Honor (FGH) menuntut beasiswa bagi anak buruh dan guru.

"Kami meminta pemerintah serius menerapkan wajib belajar 12 tahun. Bagi anak buruh dan guru yang tidak mampu, harus dibiayai melalui beasiswa," kata Koordiantor aksi, Meiske Abdulah, di Gorontalo, Kamis.

Tuntutan itu disampaikan saat peringatan May Day di Gorontalo dengan mendatangi rumah dinas gubernur bundaran Patung Saronde dan kantor RRI.

Beasiswa tersebut selayaknya diberikan hingga anak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

"Jangan sampai gaji buruh yang rendah akan berdampak pada tingkat pendidikan anak kami," tukasnya.

Adanya perumahan murah bagi guru serta pengangkatan guru honor menjadi PNS juga disuarakan oleh ratusan guru yang turun ke jalan.

Selain itu, ketiga organisasi tersebut mendesak revisi terhadap Undang-undang Perlindungan TKI karena menentukan nasib buruh di luar negeri.

Sementara itu UU ormas dinilai layak untuk dicabut dan diganti dengan RUU perkumpulan.

Mayday di Gorontalo juga diperingati oleh Liga Mahasiswa Nasional Untuk Demokrasi (LMND) serta Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI).

"Pemerintah seharusnya membangun industri nasional agar membuka lapangan pekerjaan sehingga buruh bisa diupah dengan layak," ujar Melyan, koordinator aksi dari LMND.


(D015/A029)

Pewarta: Debby HM
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014