Tangerang (ANTARA) - Proyek hunian vertikal seperti kondominium maupun apartemen yang dekat dengan jalan tol masih menjadi salah satu pertimbangan utama calon pembeli di wilayah Tangerang Raya atau barat Jakarta.

“Hunian vertikal atau kondominium yang dekat jalan tol masih jadi pertimbangan calon pembeli saat ini. Faktor lain yakni lokasi yang memiliki fasilitas lengkap, nyaman dan apalagi berkonsep mixed use akan lebih diminati," kata Chief Executive Officer (CEO) Leads Property Services Indonesia Hendra Hartono di Tangerang Selasa.

Kemudian alasan lain orang memilih kondominium adalah dekat dengan kampus dan kawasan berkonsep mixed use, khususnya mahasiswa yang memiliki keluarga berasal dari luar kota.

"Apalagi kondominium itu berada di kawasan tonwship dan dekat dengan transportasi umum seperti kereta komuter maka menjadi daya tarik pembeli kondominium," ujarnya.

Sementara itu pasar kondominium di Jabodetabek seperti di Jakarta terdapat 259.344 unit dengan tingkat penjualan 82,8 persen. Sedangkan untuk di Tangerang terdapat 121.372 unit dengan tingkat penjualan 77,4 persen.

Lalu di Bekasi ada 79.417 unit dengan tingkat penjualan 81,2 persen. Depok dengan pasokan 25.918 unit dengan penjualan 89.9 unit serta Bogor dengan 23.123 unit dengan penjualan 72,4 persen.

"Jakarta masih di urutan pertama yang disusul dengan Tangerang sebagai wilayah baru sebagai tempat hunian seiring perkembangan pembangunan yang dilakukan sejumlah pengembang," ujarnya.

Proyek hunian vertikal di kawasan township, tambah Hendra, terlahir karena adanya kebutuhan dan hunian tapak harganya kian mahal. Seperti di Jakarta, harga rumah tapak sudah sangat mahal maka opsi bangunan vertikal.

“Hunian vertikal atau kondominium yang memiliki fasilitas lengkap, nyaman dan apalagi berkonsep mixed use akan lebih diminati. Dan kondominium yang ada di luar Jakarta seperti Tangerang trend perkembangannya terlahir karena ada faktor kedekatan dengan akses jalan tol. Ini menjadi salah satu pertimbangan utama bagi calon pembeli,” ujarnya.

Ia mengungkapkan koridor Barat Jakarta telah menjadi trendsetter industri properti di Jabodetabek. Banyaknya proyek properti berkonsep township development yang dikembangkan di kawasan Tangerang Raya membuat kawasan ini menjadi new territory atau wilayah baru yang menjanjikan.

"Pengembangan proyek skala kota di Barat Jakarta kebanyakan dikembangkan dengan perencanaan dan konsep yang kuat sehingga melahirkan pride dan prestige yang nyaman untuk hunian, dan juga sebagai kawasan bisnis," ujarnya.

Chief Marketing Officer (CMO) Elevee Condominium yakni Alvin Andronicus mengatakan pasar kondominium saat ini memang menjadi pilihan masyarakat dari berbagai generasi karena telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang.

Alam Sutera Serpong Tangerang, lanjutnya, saat ini sedang mengembangkan hunian vertikal di atas lahan empat hektar bernama Elevee Condominium serta forest park seluas 4 hektar.

Terkait progres penjualan Elevee Condominium, Alvin menjelaskan saat ini pembangunan menuju fase topping off yang akan dilakukan pada bulan Oktober 2024 mendatang serah terima kunci pada Desember 2025.

“Dari dua tower yang sedang dibangun saat ini, tersisa sekitar 150 unit dari total unit sebanyak 550 unit. Kami yakin, selepas topping off penjualan akan lebih cepat dan saya yakin akan diserap pasar sisa unit tersebut,” katanya.

Baca juga: Penambahan insentif PPN DTP diharapkan dongkrak penjualan hunian

Baca juga: Konsultan: Tingkat hunian kondominium di kawasan TOD terus meningkat

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024