Istanbul (ANTARA News) - Polisi, Kamis, menembakkan gar air mata dan menyemprotkan air ke demonstran yang menentang larangan resmi untuk berpawai ke arah Bundaran Taksim, yang menjadi kebanggaan, di Istanbul, kota terbesar di Turki.
Bentrokan terjadi di distrik Besiktas, antara lebih dari 500 demonstran dan polisi, yang berusaha menghentikan orang-orang berpawai ke arah Bundaran Taksim untuk mengadakan pawai Hari Buruh (May Day) yang telah direncanakan, kata beberapa saksi mata.
Lebih dari 1.000 demonstran menunggu di distrik Sisli, dan lebih banyak lagi orang berkumpul di berbagai tempat di kota tersebut, di tengah ketegangan yang meningkat dan kehadiran banyak personel keamanan.
Selain di Istanbul, para pegiat telah mengumumkan rencana demonstrasi Hari Buruh di lebih dari 30 provinsi lain, termasuk di Ibu Kota Turki, Ankara, demikian laporan Xinhua.
Turki memiliki 18 provinsi, sedangkan Istanbul dan Ankara termasuk yang paling besar.
Kantor Gubernur Istanbul sebelumnya telah mengeluarkan peringatan untuk melarang demonstrasi Hari Buruh di Bundara Taksim, tapi berbagai serikat pekerja berkeras mengenai hak mereka untuk berkumpul di bundaran yang bersejarah itu.
Kantor Gubernur menyatakan keputusan untuk menutup Bundaran Taksim dan banyak jalan di dekatnya dilandasi atas laporan intelijen bahwa "kelompok teror" akan melakukan kekerasan terhadap pasukan keamanan.
Sebanyak 40.000 polisi, katanya, dikerahkan di Istanbul dan 19.000 di antara mereka bertugas di Bundaran Taksim, sementara 50 truk penyemprot air dan kendaraan lapis baja juga disiagakan.
Konfederasi Serikat Pekerja dan organisasi lain sebelumnya menyatakan mereka bertekad untuk berpawai ke Bundaran Taksim meskipun ada larangan. Mereka percaya larangan tersebut tidak sejalan dengan putusan sebelumnya dari Mahkamah Eropa mengenai Hak Asasi Manusia --yang menjamin kebebasan berkumpul.
Mereka mengatakan sebanyak 500.000 orang diperkirakan berkumpul di Bundaran Taksim pada 1 Mei.
(C003)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014