Istambul (ANTARA) - Pertemuan Menteri Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) pada Senin (9/9) menekankan perlunya menyusun "rencana komprehensif" untuk mengembalikan Otoritas Palestina memerintah Jalur Gaza setelah perang dahsyat Israel di wilayah kantong Palestina itu berakhir.

Pernyataan akhir dari pertemuan yang diadakan di ibu kota Arab Saudi, Riyadh, mengutuk agresi Israel yang berkelanjutan di Jalur Gaza, dan menyerukan gencatan senjata segera di Gaza.

Dewan tersebut menekankan pentingnya menetapkan rencana komprehensif untuk mengembalikan Otoritas Palestina ke Gaza setelah perang usai, dan mengulangi penolakan lembaga regional tersebut terhadap pembagian yang terus berlangsung antara Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur.

Pernyataan itu juga menyerukan penghentian penargetan keberadaan Palestina di Yerusalem Timur yang diduduki, serta menghentikan upaya Israel untuk memberlakukan kedaulatannya atas Yerusalem.

Selama berbulan-bulan, AS, Qatar, dan Mesir telah mencoba mencapai kesepakatan antara Israel dan Hamas untuk memastikan pertukaran tahanan, gencatan senjata, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza.

Namun, upaya mediasi tertunda karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak memenuhi tuntutan Hamas untuk menghentikan perang.

Perang Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza, yang kini hampir setahun lamanya, telah menewaskan hampir 41.100 warga Palestina, sebagian besar wanita dan anak-anak, serta melukai hampir 94.800 orang lainnya, menurut otoritas kesehatan setempat.

Blokade Israel yang terus berlangsung di Gaza telah menyebabkan kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan yang parah, meninggalkan sebagian besar wilayah dalam keadaan hancur.

Israel dalam Mahkamah Internasional juga menghadapi tuduhan genosida atas tindakannya di Gaza.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Uni Eropa-Otoritas Palestina sepakat untuk dukungan keuangan darurat
Baca juga: Abbas : Jalur Gaza harus kembali di bawah kendali Otoritas Palestina


Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024