menempati peringkat ke-6 kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia
Jakarta (ANTARA) - Kualitas udara di Jakarta pada Selasa pagi ini berdasarkan laman IQAir masuk kategori tidak sehat meski kemarin diguyur hujan bahkan menempati peringkat ke-6 kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia.
 
Indeks Kualitas Udara (Air Quality Index/ AQI)  yang dipantau pada pukul 06.55 WIB berada di angka 137  dengan nilai konsentrasi partikel halus PM2.5 berada di angka 50 mikrogram per meter kubik.
 
Angka itu memiliki penjelasan dapat merugikan manusia ataupun kelompok hewan yang sensitif atau bisa menimbulkan kerusakan pada tumbuhan ataupun nilai estetika.
 
Kota dengan kualitas udara terburuk urutan pertama yaitu Baghdad, Iraq di angka 203, urutan kedua Lahore, Pakistan di angka 185, urutan ketiga Dubai, Uni Emirat Arab di angka 178, urutan keempat Kinshasa, Kongo-Kinshasa di angka 171, urutan kelima Kampala, Uganda di angka 158.
 
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta sebelumnya meluncurkan platform perantau kualitas udara terintegrasi yang didukung 31 titik Stasiun Pemantau Kualitas Udara (SPKU) tersebar di wilayah kota metropolitan tersebut.
 
Dari SPKU tersebut, kemudian data yang diperoleh ditampilkan melalui platform pemantau kualitas udara. Hal ini dibuat sebagai penyempurnaan dari yang sudah ada sebelumnya dan sesuai dengan standar yang berlaku secara nasional.
 
Laman ini juga menampilkan data dari 31 SPKU di Jakarta yang mengintegrasikan data dari SPKU milik DLH Jakarta, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), World Resources Institute (WRI) Indonesia dan Vital Strategies.

Baca juga: Jakpus tanami 76 pohon pelindung antisipasi perubahan iklim

Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024