Seoul (ANTARA) - Jumlah operasi untuk pasien kanker di Korea Selatan menurun drastis dalam lima bulan terakhir, setelah dokter magang melancarkan aksi mogok sejak Februari lalu, menurut data Health Insurance Review and Assessment Service (HIRA) pada Senin.

"Perawatan paling mendasar bagi pasien kanker adalah operasi. Namun, para profesional medis menutup mata terhadap kehidupan pasien, seperti yang terlihat dari penurunan tajam jumlah operasi kanker," kata seorang pejabat Dewan Hak Pasien Kanker Korea.

Sejak Februari hingga Juni 2024, jumlah pasien yang menjalani operasi kanker di rumah sakit umum kelas atas di seluruh Korsel tercatat 57.244 orang, menurut data HIRA yang dirilis oleh Kim Yoon dari oposisi utama Partai Demokrat.

Jumlah itu turun sebanyak 11.181 orang (16,3 persen) dibandingkan 68.425 orang pada periode yang sama tahun lalu,

Tingkat penurunan jauh lebih besar di "Lima Besar" rumah sakit di negara itu, yakni Asan Medical Center, Samsung Medical Center, Severance Hospital, Seoul National University Hospital, dan Seoul St. Mary's Hospital.

Di lima rumah sakit tersebut, jumlah operasi kanker menurun 29 persen dari 28.924 menjadi 20.532 dalam periode lima bulan.

Dengan kata lain, lima rumah sakit terbesar di Korsel itu menyumbang 75,1 persen dari total penurunan 11.181 jumlah pasien kanker yang dioperasi.

Sebaliknya, tingkat penurunan di antara rumah sakit umum kelas atas di luar wilayah metropolitan Seoul hanya 12 persen.


Sumber: Yonhap-OANA

Baca juga: Dokter militer pengganti di Korsel bebas dari tuntutan malapraktik

Baca juga: RS Korsel proses pengunduran diri hampir 7.700 dokter magang


 

Rekor terendah angka kelahiran, Korsel dalam kondisi darurat nasional

Penerjemah: Yashinta Difa
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2024