Jakarta (ANTARA) - Badan Karantina Indonesia (Barantin) menjamin keamanan data informasi komoditi nonmigas unggulan ekspor Indonesia meski dilakukan migrasi menggunakan sistem layanan digital Barantin Electronic System for Transaction and Utility Service Technology (Best Trust).

Kepala Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) Barantin Ichwandi saat konferensi pers di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa sistem Best Trust tersebut sudah melalui tahap uji kerentanan peretasan data sebelum resmi diluncurkan secara nasional hari ini.  

Uji kerentanan peretasan tersebut dilakukan oleh tim PDSI Barantin bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dan sejumlah otoritas siber terkait lainnya selama lebih dari 60 hari.

"Kami sudah cek kerentanannya, selama dua bulan. Dinyatakan aman oleh BSSN dan sudah siap dipakai di seluruh ekosistem logistik Indonesia," kata dia.   

Ia pun menegaskan bahwa Barantin tidak melibatkan pihak ketiga eksternal atau di luar lembaga negara untuk merancang hingga publikasi sistem layanan tersebut demi menjaga keamanan data komoditi unggulan ekspor Indonesia.   

Komoditi unggulan yang dimaksud di antaranya seperti karet, sawit, udang, kakao, dan kopi yang menurut data dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyumbang 69,96 miliar dolar AS atau 34,76 persen dari ekspor non-migas Indonesia pada periode Januari-Oktober 2023.   

"Ini merupakan tahapan awal proses bisnis karantina dalam pelaksanaan kegiatan operasional, baik untuk pelaksanaan tindakan karantina maupun penegakan hukum,” ujarnya.

Menurut Ichwandi, sistem layanan Best Trust akan mulai digunakan secara aktif untuk kegiatan ekspor-impor di seluruh pelabuhan dan bandara Indonesia pada Oktober 2024. Tak hanya nasional, Barantin saat ini juga sedang menggencarkan sosialisasi terkait migrasi menggunakan layanan digital tersebut ke pada para pelaku usaha di beberapa negara seperti Singapura, Australia.

Pihaknya menilai sistem Best Trust membuat seluruh urusan permohonan syarat administrasi layanan karantina - kepabeanan, penerbitan sertifikasi kesehatan hewan ikan tumbuhan komoditas ekspor-impor, dan pengawasan pergerakannya akan lebih mudah sekaligus cepat karena sudah terintegrasi.  

Baca juga: Barantin optimalkan pengawasan lalu lintas hewan di 291 pelabuhan
Baca juga: Barantin pastikan 4.000 lebih tanaman herbal telah lewati karantina
Baca juga: Badan Karantina Indonesia perkuat laboratorium

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2024