Bangkok (ANTARA News) - Pemerintahan junta militer Thailand akan mengumumkan Perdana Menteri baru akhir pekan ini, namun para jenderal belum memutuskan siapa yang akan menduduki jabatan tersebut, kata seorang jurubicara, Rabu. "Pemimpin junta, Jenderal Sonthi Boonyaratglin dijadwalkan melakukan pertemuan dengan raja hari Sabtu dan menyerahkan undang undang dasar sementara untuk mendapat persetujuan dari istana. Nama PM baru akan diumumkan sehari kemudian," kata Mayjen Thawip Netniyom seperti dikutip AFP. Namun ia mengatakan bahwa junta belum membuat keputusan mengenai orang yang akan menggantikan Thaksin Shinawatra. "Hingga hari ini masih belum jelas siapa yang akan menjadi perdana menteri baru," katanya. Undang-Undang Sementara itu sendiri sudah diselesaikan dan berisi 39 pasal, tambah Thawip. Junta telah menjanjikan untuk mengeluarkan undang undang sementara dan mengangkat seorang perdana menteri dari kalangan sipil dalam dua pekan setelah kudeta 19 September lalu. Selanjutnya mereka akan memulai suatu proses pembuatan undang undang permanen untuk menggantikan UU lama yang disingkirkan setelah militer mengambilalih kekuasaan dan memberlakukan hukum perang. Sonthi mengumumkan rencana penyelenggarakan pemilihan umum pada Oktober 2007. Menurut pers di Thailand, di antara calon-calon kuat PM baru Thailand adalah mantan pemimpin Angkatan Darat Jenderal Surayud Chulanont dan mantan ketua WTO Supachai Panitchpakdi.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006