Jenis pisang ini sudah diakui dan mendapatkan sertifikasi sebagai varietas lokal asli Majalengka
Majalengka (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, menyediakan sebanyak 200 ribu bibit pisang apuy gratis bagi petani di daerahnya sebagai upaya untuk melestarikan varietas tanaman lokal asal daerah tersebut.
 
“Pembagian bibit pisang apuy ini sudah berjalan, tetapi baru 500 bibit yang disebar. Jenis pisang ini sudah diakui dan mendapatkan sertifikasi sebagai varietas lokal asli Majalengka,” kata Penjabat (Pj) Bupati Majalengka Dedi Supandi di Majalengka, Senin.
 
Dedi menjelaskan program pembagian bibit gratis ini difokuskan di Kecamatan Argapura, Majalengka, yang menjadi lokasi ideal untuk penanaman pisang apuy.
 
Adapun dalam praktiknya, kata dia, setiap bibit pisang apuy disebar kepada para petani, untuk ditanam di lahan perkebunan yang berada di dataran tinggi.
 
Ia mengatakan para petani juga akan mendapatkan pendampingan dari Dinas Pertanian Majalengka, supaya penanaman bibit pisang apuy bisa berjalan efektif dan menghasilkan buah berkualitas.

Baca juga: Pemkab Majalengka fasilitasi ekspor mangga gedong gincu ke Jepang

Baca juga: Pemkab Majalengka gencarkan GPM guna jaga inflasi pada September

 
“Petugas penyuluh dari Dinas Pertanian, akan memantau proses penanaman bibit ini secara berkala. Jadi tidak hanya asal tanam saja, pohon pisang yang sudah ditanam harus dirawat sebaik mungkin oleh petani,” ujarnya.
 
Menurut Dedi, pisang apuy harus menjadi komoditas unggulan dari Majalengka yang bisa dipasarkan ke luar daerah. Jika jumlah produksinya tinggi, buah ini berpotensi juga untuk diekspor.
 
Ia menyebutkan pisang apuy terkenal di Majalengka, karena memiliki tekstur daging buah yang lembut serta punya rasa lebih manis daripada varietas lainnya.
 
“Pisang apuy memiliki keunikan tersendiri dengan tekstur yang empuk dan rasa yang berbeda dari jenis pisang lainnya,” tuturnya.
 
Lebih lanjut, Dedi menyampaikan bahwa masih banyak lahan di Kecamatan Argapura yang bisa dimanfaatkan untuk menanam pisang apuy.
 
Berangkat dari hal ini, pihaknya ingin mengajak masyarakat setempat untuk memanfaatkan lahan kosong tersebut dengan menanam pisang apuy, yang merupakan tanaman khas Majalengka.
 
“Dinas Pertanian mengawasi proses penanaman ini agar berjalan sesuai rencana. Langkah ini diharapkan dapat membantu kesejahteraan masyarakat setempat serta melestarikan keberadaan pisang apuy,” ucap dia.

Baca juga: Tujuh investor sudah berinvestasi pada kawasan industri di Majalengka

Baca juga: Pengelola sebut Kawasan Rebana jadi penggerak ekonomi baru di Jabar

Pewarta: Fathnur Rohman
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024