Jakarta (ANTARA) -
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup melemah mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia.

IHSG ditutup melemah 19,10 poin atau 0,25 persen ke posisi 7.702,74. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,48 poin atau 0,26 persen ke posisi 947,70.

“Bursa Asia bergerak cenderung melemah akibat adanya kekhawatiran terhadap pertumbuhan perekonomian Amerika Serikat (AS) dan China," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.

Pada hari Jumat, data ketenagakerjaan AS dirilis, dimana unemployment rate turun dari sebelumnya 4,3 persen menjadi 4,2 persen, di sisi lain, non farm payrolls (NFP) meningkat dari sebelumnya 89 ribu menjadi 142 ribu.

Meskipun mengalami kenaikan, NFP masih di bawah perkiraan pasar yang sebesar 160 ribu.

Selain itu, data NFP di bulan sebelumnya juga direvisi dari 114 ribu menjadi 89 ribu, inilah yang membuat pasar tampak khawatir sebab revisi ini dianggap cukup dalam.

Sejauh ini, pasar menyiratkan peluang 75 persen untuk pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin, sebagian karena komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller dan Presiden Fed New York John Williams pada hari Jumat, meskipun Waller tetap membuka opsi pelonggaran agresif.

Di China, inflasi tahunan meningkat dari sebelumnya 0,5 persen menjadi 0,6 persen, akan tetapi inflasi China dinilai masih dibawah ekspektasi pasar yang sebesar 0,7 persen.

Pada pekan ini para pelaku pasar menantikan rilisnya data inflasi AS yang diperkirakan menurun secara tahunan dari sebelumnya 2,9 persen menjadi 2,6 persen.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor menguat yaitu dipimpin sektor properti sebesar 1,91 persen, diikuti oleh sektor barang konsumen non primer sebesar 0,14 persen.

Sedangkan, sembilan sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,97 persen, diikuti oleh sektor energi yang turun sebesar 0,97 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu KICI, DATA, MLPL, CINT dan PANI. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BINO, SILO, MKAP, HOMI dan WIFI.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.106.684 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,61 miliar lembar saham senilai Rp10,74 triliun. Sebanyak 236 saham naik 353 saham menurun, dan 211 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 175,69 poin atau 0,48 persen ke 36,215,80, indeks Hang Seng melemah 247,33 poin atau 1,42 persen ke posisi 17.196,96, indeks Shanghai melemah 29,32 poin atau 1,06 persen ke 2.736,48, dan indeks Strait Times menguat 42,06 poin atau 1,22 persen ke 3.496,53.

Baca juga: Kurs rupiah merosot dipengaruhi tingkat pengangguran AS yang turun
Baca juga: Harga emas Antam Senin merosot Rp7.000 jadi Rp1,398 juta per gram
Baca juga: Harga pangan hari ini, cabai merah capai Rp41.000 per kg

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024