Kita hanya menggunakan penyiar AI untuk membacakan berita - berita ringan seputar pariwisata, seputar kuliner
Jakarta (ANTARA) - Lembaga Penyiaran Publik Radio Republik Indonesia (LPP RRI) dalam waktu dekat akan mengadopsi teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi penyiar berita, namun proses jurnalistiknya tetap mengutamakan nilai etik.
"Kita hanya menggunakan penyiar AI untuk membacakan berita - berita ringan seputar pariwisata, seputar kuliner yang kita siapkan," kata Direktur Utama LPP RRI I Hendrasmo dalam jumpa pers di kantor RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Namun demikian, Hendrasmo belum bisa menjelaskan kapan program pembawa berita AI itu akan diterapkan. "Kalau fasilitasnya kami sudah siap," tambah dia.
Hendrasmo menjelaskan, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya RRI dalam mengembangkan media dengan memanfaatkan kemajuan teknologi.
Baca juga: Langkah transformasi digital LPP RRI dinilai tepat agar tetap relevan
Menurut dia, media massa saat ini sedang menghadapi perkembangan teknologi yang begitu cepat. Karenanya, dia memastikan RRI harus bergerak cepat dalam beradaptasi demi menjaga relevansi dengan pendengar di generasi saat ini.
Namun demikian, I Hendrasmo menegaskan proses jurnalistik di internal RRI tidak akan sepenuhnya bergantung kepada teknologi AI.
Menurut dia, proses kerja jurnalistik harus dilakukan secara hati-hati dan berlandaskan kode etik demi menghasilkan produk berita yang berkualitas.
Peran tersebut harus dilakukan oleh insan jurnalis yang mengetahui kode etik jurnalistik.
Baca juga: Menkominfo minta RRI, TVRI, ANTARA jaga pesan Pemilu Damai di Pilkada
"Kita mengadaptasi (teknologi AI) dengan penuh pertimbangan dan kehati-hatian, kita tetap mengedepankan nilai etik journalism," kata I Hendrasmo.
Pihaknya juga tidak akan menggunakan teknologi AI untuk menyiarkan berita yang berkaitan dengan hukum ataupun isu-isu nasional lainnya.
Dengan upaya ini, Hendrasmo berharap yakin RRI sebagai media pemersatu bangsa akan semakin diterima oleh masyarakat, terutama di kalangan anak muda.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2024