Kabupaten Deli Serdang (ANTARA) - Peboling dari tim Jawa Barat (Jabar) Adhiguna Widiantoro mengatakan bahwa laga semifinal dan final nomor tunggal putra dalam PON XXI Aceh-Sumatera Utara 2024 berlangsung berat dan menegangkan, meski pada akhirnya meraih emas.

Ia membeberkan, lawan-lawan yang dihadapi memiliki mental petarung, sehingga bila lengah sedikit perolehan poin bisa berubah dengan signifikan.

"Kalau evaluasi untuk diri sendiri memang ada beberapa momentum yang selip sehingga tidak maksimal pada gim kedua. Karena sudah menang di gim pertama, jadi terlalu santai, padahal harus tetap fokus lagi," kata Adhiguna di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin, usai meraih medali emas pertama untuk tim Jabar dari cabang olahraga boling.

Lebih lanjut dia membeberkan, kemenangan di partai puncak itu merupakan emas pertama dan medali kedua di ajang empat tahunan itu, setelah pada edisi PON XIX Jawa Barat 2016 meraih perunggu.

Baca juga: Boling - Adhiguna sumbang emas pertama untuk Jabar lewat tunggal putra

Pria yang kerap disapa Adhi itu mengungkapkan, persiapan untuk menghadapi PON tahun ini sudah lama, bahkan sejak 2022.

"Kalau di Jabar ada namanya pekan olahraga daerah. Dari ajang itu sudah mulai dijaring, sudah dipilih yang terbaik yang mewakili provinsi, jadi dari situ sudah berjuang untuk persiapan," ujar pria 29 tahun itu.

Dalam pertandingan final, Adhiguna mengalahkan wakil dari DKI Jakarta, Yeri Ramadona, melalui pertandingan penentu atau gim ketiga.

Peboling dari tim Jawa Barat Adhiguna Widiantoro (kedua kiri) naik ke podium setelah pengalungan medali emas nomor tunggal putra, bersama peraih perak dari DKI Jakarta Yeri Ramadona (kiri), dan masing-masing peraih perunggu Paolo Hernandez asal DKI Jakarta (kedua kanan) dan Billy Muhammad Islam (kanan) di GOR Bowling Hj Rayati Syafrin, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara Senin (9/9/2024). ANTARA/Donny Aditra

Dengan format pertandingan best of three, Adhiguna membukukan 255, 224, dan 213 poin dari masing-masing gim pertama sampai ketiga.

Sedangkan Yeri, mencatatkan 198, 233, dan 152 poin dari gim awal sampai akhir.

Dari babak penyisihan, Adhiguna terus menampilkan permainan yang impresif dan semangat membara. Pada semifinal, dia berhasil menundukkan wakil DKI Jakarta, Paolo Manurung Hernandez, juga melalui gim ketiga.

Pada laga empat besar, Adhiguna yang merupakan langganan tim nasional Indonesia itu, membukukan 244, 240, dan 200 poin. Sedangkan Paolo mengumpulkan 148, 278, dan 166 poin dari gim pertama sampai ketiga.

Sementara, Yeri sempat mengejutkan suporter yang hadir karena berhasil mengalahkan Billy Muhammad Islam asal Jawa Timur dengan dua gim langsung.

Padahal, Billy yang merupakan peraih dua emas SEA Games Filipina 2019, melalui nomor double dan master, sempat membuat perfect game atau meraih poin sempurna melalui strike berturut-turut pada gim kedua babak penyisihan sehari sebelumnya.

Dengan hasil final tunggal putra tersebut, Adhiguna berhasil merebut medali emas, Yeri meraih perak, serta Billy dan Paolo berbagi medali perunggu.

Baca juga: Boling - Jatim raih emas pertama cabang olahraga boling
Baca juga: Billy tampil garang pada penyisihan grup nomor tunggal putra boling

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024