Di final, Indonesia berhadapan dengan China dalam pertandingan sengit yang berakhir dengan skor 7-6, membuat Indonesia harus puas dengan medali perak. Meski demikian, Yudha optimis timnya dapat belajar dari pengalaman ini untuk meraih hasil yang lebih baik di masa depan.

“Jika saya melihat ke belakang dan menganalisis penampilan kami, saya rasa inilah kelemahan kami. Kami bermain dengan keberanian, tetapi di situlah kami kehilangan kesempatan untuk meraih emas,” ungkap Yudha.

“Kami telah belajar banyak dari final ini dan bagaimana China bermain. Di Paralimpiade berikutnya, kami akan mencoba menggunakan pengalaman ini untuk meraih emas.”
Atlet Boccia Indonesia Gischa Zayana menunjukkan medali perunggu nomor individual BC2 putri Paralimpiade Paris 2024 di Paris South Arena, Paris, Perancis, Minggu (1/9/2024). ANTARAFOTO/Agung Wahyudi/app/Spt. (ANTARA FOTO/AGUNG WAHYUDI)
Afrizal juga memiliki harapan besar untuk masa depan boccia Indonesia.

“Memenangkan perunggu dan perak di penampilan pertama negara kami di Paralimpiade adalah hasil yang luar biasa. Meski begitu, saya berharap bisa memberikan hasil yang lebih baik bagi Indonesia di Paralimpiade mendatang. Medali ini saya dedikasikan untuk keluarga boccia Indonesia dan kedua orang tua saya yang selalu mendoakan saya,” ujar Afrizal.

Baca juga: Jokowi ucapkan selamat atas dua perunggu boccia di Paralimpiade 2024
Baca juga: Paralimpiade resmi ditutup, Indonesia berada di peringkat 50
 

Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024