Menurut versi Majalah Newsweek, AMMAN berhasil menempati urutan 15 dari 53 perusahaan di berbagai negara untuk kategori 'Materials and Chemicals'.

Mataram (ANTARA) - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMAN) sebagai salah satu perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar di Indonesia tercatat masuk daftar perusahaan paling terpercaya di dunia.

Vice President Corporate Communications & Investor Relations AMMAN Kartika Octaviana dalam siaran pers yang diterima di Mataram, Senin, mengatakan label tersebut merupakan hasil penilaian Majalah Newsweek yang memberikan penghargaan "World's Most Trustworthy Companies 2024" kepada AMMAN.

"Jadi, menurut versi Majalah Newsweek, AMMAN berhasil menempati urutan 15 dari 53 perusahaan di berbagai negara untuk kategori 'Materials and Chemicals'," kata Kartika.

Perusahaan yang masuk dalam penilaian "World’s Most Trustworthy Company", kata dia, adalah perusahaan yang tercatat di bursa efek dari target 20 negara dengan pendapatan lebih dari 500 juta dolar AS.

Newsweek bekerja sama dengan perusahaan penelitian data global Statista juga telah melakukan survei terhadap 70.000 partisipan dari 20 negara tersebut.

Setiap partisipan memberikan penilaian terhadap perusahaan yang mereka kenali dari tiga perspektif, yakni kepercayaan (calon) investor, kepercayaan (calon) pelanggan, dan kepercayaan (calon) karyawan. Selain itu, penilaian juga meliputi social listening dengan memantau sentimen atas perusahaan di internet dan media sosial.

Atas penilaian itu, Kartika menyampaikan bahwa AMMAN memberikan apresiasi atas kepercayaan publik tersebut.

"Kami selalu mengutamakan integritas dalam menjalankan bisnis operasional. Komitmen AMMAN terhadap keunggulan dan kualitas tinggi juga terus kami jaga dengan melakukan perbaikan secara terus-menerus, sehingga memperkuat reputasi kami sebagai pemimpin dalam kinerja operasional di industri pertambangan. Kami melihat hal inilah yang menjadi kunci untuk membangun kepercayaan publik," ujarnya.

Sebagai produsen tembaga dan emas yang signifikan secara global dengan cadangan berkelas dunia yang besar, kata dia lagi, AMMAN telah melakukan berbagai upaya transformasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi operasional.

Salah satu langkah yang dilakukan AMMAN, yakni menutup 40 persen kapasitas penambangan selama tiga bulan pada tahun 2017. hal itu bertujuan untuk menyusun ulang rencana penambangan, sehingga alat gali dan alat angkut bekerja lebih produktif dan efisien.

Menurut Kartika, gebrakan ini mampu meningkatkan volume production blasting secara signifikan dengan fragmentasi yang optimal.

Untuk mencapai produktivitas tinggi, ujar dia pula, AMMAN juga mengoperasikan sebanyak 138 unit truk CAT793C di tambang Batu Hijau. Truk yang dapat mengangkut hingga 240 ton bijih mineral ini memerlukan pemeliharaan dengan biaya yang besar.

Untuk mendorong efisiensi pemeliharaan, AMMAN juga mengambil alih fasilitas perakitan Machine Rebuild Centre (MRC) dan Component Rebuild Centre (CRC) dari pihak ketiga pada tahun 2018.

"Dengan demikian, AMMAN dapat melakukan pembongkaran dan perakitan ulang komponen setiap truk hanya dalam waktu 23 hari di Batu Hijau," ujar dia pula.

Hasilnya, AMMAN secara signifikan mampu mengurangi biaya perakitan hingga sekitar 35 persen. Persentase itu dilihat dari perbandingan dengan perakitan yang sebelumnya dilakukan di Kalimantan Timur, yang membutuhkan waktu 9 hingga 12 bulan.

Kini, AMMAN tengah menjalankan berbagai proyek ekspansi, antara lain proyek smelter tembaga dan precious metal refinery, ekspansi kapasitas processing plant, serta seluruh fasilitas pendukungnya.

Kartika menyampaikan bahwa AMMAN berharap megaproyek tersebut dapat semakin mendukung posisi perusahaan sebagai pelaku bisnis pertambangan yang terus bertumbuh dan unggul.
Baca juga: Smelter Amman Mineral diperkirakan mulai produksi pada kuartal IV-2024
Baca juga: DPR RI kunjungi PT AMMAN pantau kemajuan proyek smelter tembaga

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024