Sukabumi (ANTARA) - PT Pegadaian berkolaborasi dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Sukabumi sukses menyelenggarakan acara Pesona Swarga Bumi pada tanggal 31 Agustus - 1 September 2024 di Museum Pegadaian, Sukabumi. Kegiatan ini merupakan lanjutan dari coaching clinic untuk UMKM Fashion bersama desainer Wignyo Rahadi yang dilaksanakan pada tanggal 21 - 22 Juni lalu. Acara ini dirancang sebagai wadah untuk mempromosikan produk fashion dan kerajinan lokal, serta melestarikan budaya daerah guna memperkuat daya saing produk lokal di pasar nasional dan internasional.

"Kegiatan ini sangat baik karena Pemerintah Kota Sukabumi didukung oleh Pegadaian, ingin mengangkat wastra, khususnya batik lokal. Wastra bukan hanya kain tradisional, tetapi memiliki makna dan simbol yang dalam, yang mencakup dimensi warna, ukuran, dan bahan seperti batik, tenun, songket, dan lain sebagainya," ujar Wignyo Rahadi, desainer dan CEO Tenun Gaya.


Wignyo juga menambahkan, "Selama ini, pelatihan yang dilakukan baru sebatas mengajarkan cara membuat batik. Namun, sekarang kami melangkah lebih jauh dengan melatih para desainer fesyen serta menjahit pakaian. Hasilnya ditampilkan dalam fashion show di event Pesona Swarga Bumi ini, untuk mengetahui perkembangan batik Kota Sukabumi. Saya juga berkomitmen untuk membantu mempromosikan wastra ke luar negeri. Agenda terdekat kami adalah show di Paris, Laos, serta Praha."


Tidak hanya fashion show, pameran produk lokal, beauty class, talkshow, dan pementasan seni. Acara ini juga menyelenggarakan berbagai kompetisi kreatif, termasuk lomba rancang aksesoris, lomba fashion show, lomba memasak, dan lomba video kreasi, yang berhasil menarik perhatian masyarakat luas dan meningkatkan partisipasi komunitas lokal.


Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji, dalam sambutannya menegaskan pentingnya mendukung akselerasi produk lokal agar dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional dan internasional. "Event Pesona Swarga Bumi ini merupakan upaya untuk membangkitkan ekonomi lokal, terutama dalam menumbuhkan UKM, IKM, dan pengrajin di sektor ekonomi kreatif. Ini adalah inovasi dari Dekranasda yang didukung penuh oleh Pegadaian dan sponsor lainnya," ungkap Kusmana.


"Pesona Swarga Bumi juga menjadi momentum yang baik, terutama bagi Pegadaian yang memiliki museum dengan nilai sejarah yang besar. Berdirinya Pegadaian yang diawali dari Kota Sukabumi dapat menjadi destinasi wisata edukatif bagi pelajar dan masyarakat lainnya. Pada kesempatan ini pula, Dekranasda Kota Sukabumi meluncurkan aplikasi SIKANDA (Sistem Informasi Kerajinan Tangan Daerah Kota Sukabumi) sebagai platform digital untuk mempromosikan produk kerajinan dari Kota Sukabumi yang harapannya dapat memperluas jangkauan pasar hingga ke kancah internasional," tambah Kusmana.


Direktur Jaringan Operasi dan Penjualan PT Pegadaian, Eka Pebriansyah menyampaikan, "Acara ini adalah wujud nyata dari komitmen Pegadaian dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan nomor 8, terkait pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Kami percaya bahwa dengan memberikan akses yang lebih luas kepada pembiayaan dan dukungan strategis, kita dapat mendorong pertumbuhan UMKM lokal dan meningkatkan daya saing produk kreatif Indonesia di pasar global."


Acara Pesona Swarga Bumi ini tidak hanya sekedar wadah promosi, tetapi juga sebagai katalisator bagi pelaku industri kreatif di Kota Sukabumi untuk terus berkarya, berinovasi, dan bersaing di pasar global. Selain pelaksanaan Pesona Swarga Bumi, 8 hasil karya terbaik dari UMKM fashion peserta coaching clinic turut dipresentasikan dalam acara fashion show Muslim Fashion Festival (MUFFEST) di Jakarta pada 8-11 Agustus 2024.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024