Surabaya (ANTARA) – Bea Cukai hadiri pembukaan resmi Indonesia Toys Paradise (ITP) yang dilaksanakan di Dupak Grosir Surabaya, pada Selasa (03/09). Acara yang diselenggarakan PT Tritunggal Abadijaya Indonesia ini merupakan pameran permanen industri mainan anak pertama dan terbesar di Indonesia yang memanfaatkan fasilitas tempat penyelenggaraan pameran berikat (TPPB) dari Bea Cukai.

Kegiatan ini dihadiri oleh Direktur Fasilitas Kepabeanan, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Jawa Timur (Jatim) I, perwakilan dari Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, serta perwakilan dari Kementerian Perdagangan, Kejaksaan Tinggi Jawa Timur, DPRD Jawa Timur, perwakilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dan instansi pemerintah lainnya.

PT Tritunggal Abadijaya Indonesia mendapatkan izin sebagai TPPB oleh Kepala Kanwil Jatim I, Untung Basuki, pada tanggal 15 Februari 2024. Kemudian, mendapatkan izin untuk penyelenggaraan pameran berikat tetap pada tanggal 11 Juli 2024. 

Untung mengungkapkan bahwa kedua izin diberikan setelah melalui serangkaian kegiatan asistensi, pemeriksaan fisik dan administrasi oleh Bea Cukai Tanjung Perak dan Bea Cukai Sidoarjo. “Fasilitas kepabeanan ini kami berikan sebagai salah satu upaya pemerintah dalam memberikan fasilitas yang memadai bagi perusahaan-perusahaan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global. Kami berharap dengan adanya fasilitas ini, para pelaku usaha dalam negeri dapat semakin maju dan berkontribusi lebih untuk pertumbuhan ekonomi nasional,” jelasnya.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga, menyampaikan apresiasi kepada Indonesia Toys Paradise yang diharapkan menjadi katalisator bagi pertumbuhan industri mainan anak dan UMKM di Indonesia. Menurutnya, mainan anak merupakan salah satu media yang berperan menunjang kreativitas dan imajinasi serta tumbuh kembang anak. Dengan bermain, anak-anak dapat belajar berbagai keterampilan dasar, seperti kecerdasan motorik, pemecahan masalah, serta kemampuan sosial dan emosional. 

Pameran ini menempati area seluas 4.000 meter persegi dengan 600 rak yang siap digunakan pelaku industri mainan dengan menghadirkan berbagai aktivitas yang membuka peluang kolaborasi kewirausahaan dengan pemerintah, perbankan, dan lembaga sertifikasi produk. Acara ini juga memfasilitasi pertemuan bisnis dengan calon pembeli, memungkinkan ekspansi bisnis ke lebih dari 1.000 koneksi baik nasional maupun internasional.

Pameran ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat daya saing industri mainan dalam negeri di pasar global.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2024