Kupang (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat aktivitas kegempaan Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih tinggi.

"Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi secara menyeluruh dari pemantauan visual dan instrumental menunjukkan aktivitas visual dan kegempaan pada Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi. Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki ditetapkan masih pada Level III atau siaga," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, P. Hadi Wijaya dalam keterangan yang diterima di Kupang, Senin.

Baca juga: Badan Geologi: Waspada, potensi erupsi Gunung Lewotobi masih ada
 
PVMBG mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/ wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 3 km dari pusat erupsi, serta sektoral 4 km pada arah utara - timur laut dan 5 km pada sektor Timur laut.

Masyarakat juga diminta agar tetap tenang dan mengikuti arahan pemerintah daerah serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.

Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.

Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

Baca juga: Badan Geologi: Gunakan masker, waspada debu vulkanik Gunung Lewotobi

Baca juga: Badan Geologi: Waspada aktivitas Gunung Lewotobi masih tinggi


Dia berharap pemerintah daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan Gunung Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung.

"Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, kata dia, akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan Gunung Lewotobi Laki-laki," kata Hadi Wijaya.

Pewarta: Bernadus Tokan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2024