Aceh memberikan pelajaran sangat penting mengenai apa yang seharusnya dilakukan ketika bencana terjadi, dan bagaimana bersiap menghadapinya.Selebrasi sekaligus pengingat
Dari laporan BPS itu tersingkap bahwa IPM Provinsi Aceh pada 2023 mencapai 74,70, naik 0,59 poin dari tahun sebelumnya.
Ini merupakan penegasan untuk fakta bahwa sejak 2016, Aceh telah menempatkan diri sebagai wilayah dengan status pembangunan manusia yang "tinggi", yang disebut BPS sebagai babak baru dalam pembangunan kualitas manusia di Aceh.
Standar hidup layak, dengan indikator pengeluaran per kapita yang disesuaikan, juga meninggi, menjadi Rp 10,334 juta per kapita per tahun, dari Rp9,963 juta pada 2022.
Menurut BPS, kualitas manusia di kabupaten-kabupaten dan kota di Aceh terus meningkat dari tahun ke tahun. Sejak 2013, sudah tidak ada lagi kabupaten dan kota di Aceh yang memiliki status pembangunan manusia tergolong "rendah".
Itu hanya salah satu contoh tentang sudah berubah besarnya Aceh sejak gempa-tsunami 2004. Aceh terus membangun, dibalut semangat bangkit dari nestapa massal akhir 2004.
PON 2024 pun tidak bisa dimaknai semata dari kacamata olahraga, karena ini juga momen penegasan tentang tekad dan energi bangkit masyarakat Aceh.
PON ini juga bisa dimaknai sebagai perayaan untuk sukses bangkit melewati bencana dahsyat, seperti Jepang memaknai Olimpiade 2020 sebagai perayaan untuk bangkitnya mereka setelah ditimpa tsunami yang juga dipicu gempa megathrust bawah laut pada 2011.
Tapi selebrasi ini tentunya bukan perayaan yang melupakan tragedi 20 tahun silam. Sebaliknya, menjadi pengingat sehingga Indonesia terus bersiap menghadapi bencana alam di masa depan.
Itu pula pesan di balik monumen-monumen tsunami di Aceh, termasuk Museum Tsunami Aceh yang tak jauh dari Stadion Harapan Bangsa, tempat PON 2024 dibuka oleh Presiden Joko Widodo, hari ini.
Pesan itu demikian penting, terutama oleh fakta bahwa Indonesia berada di Cincin Api Pasifik yang sarat bencana, dari letusan gunung berapi, gempa bumi, sampai tsunami.
Oleh karena itu, PON 2024 adalah juga tentang setia mengingat bencana alam 2004 sehingga bangsa ini tak pernah lengah menghadapi kemungkinan timbulnya bencana di kemudian masa.
Baca juga: Menpora: Sungai Alas berpotensi jadi pusat arung jeram nasional
Baca juga: KONI tekankan pentingnya peran media massa sukseskan PON Aceh-Sumut
Copyright © ANTARA 2024