Jakarta (ANTARA News) - Politisi dan calon legislatif dari Partai Demokrat, Achsanul Qosasi, meminta Komisi Pemilihan Umum dan Badan Pengawas Pemilu menggelar pemungutan suara ulang di Kabupaten Sampang, Jawa Timur.
Achsanul yang juga anggota Komisi XI DPR RI itu mensinyalir ada kecurangan berupa transaksi jual beli suara dalam pemilu 9 April lalu.
"Saya meminta penyelenggara pemilu dan Bawaslu agar melakukan pencoblosan ulang. Kalau memang tidak bisa pemilu ulang, harus dilakukan penghitungan ulang. Kalau tidak bisa, suara di Sampang tidak sah sama sekali," kata Achsanul di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa.
Dengan kecurangan itu, dirinya merasa dirugikan baik secara partai maupun secara pribadi.
Menurut Achsanul, formulir DB-1 atau surat suara untuk DPR RI dan DPRD Provinsi tidak dibagikan kepada pemilih oleh penyelenggara pemilu atau panitia di TPS se kabupaten Sampang.
"Saya sebagai caleg dan wakil masyarakat Madura dirugikan secara partai dan secara pribadi," kata Achsanul.
Dia menambahkan, adanya laporan masyarakat terhadap pemilu di Sampang yang disinyalir tidak jujur dan adil. Hal ini diperkuat fakta bahwa di sampang tidak ada pemilu.
"Yang ada penzoliman suara rakyat dimana terjadi kecurangan secara masif terhadap suara parpol dan suara caleg. Ini membuktikan bahwa pemilu tidak berlangsung sebagaimana mestinya," kata politisi Demokrat itu.
Achsanul menyebutkan, ada sejumlah partai yang perolehan suaranya diluar kewajaran, termasuk caleg yang disinyalir melakukan transaksi suara pasca 9 April. Yang paling menyolok, katanya, adalah tidak diberikannya surat suara untuk DPR RI sehingga hasil perolehan suara itu sangat diragukan.
"Saya atas nama wakil rakyat Madura yang ikut dalam pemilu, tidak peduli siapa yang menang, tapi saya concern terhadap proses pemilu yang berkeadilam, sehingga pendidikan politik kepada rakyat Sampang berjalan benar sesuai dengan suara rakyat, yang dikehendaki rakyat Sampang.
Salah satu contoh terjadinya transaksi jual beli suara pasca tanggal 9 April 2014 adalah dilakukan oleh caleg partai Nasdem berdasarkan laporan masyarakat.
"Berikut Form model DB-1 baik DPR RI dan DPRD Provinsi suara caleg fantastis dengan mengalahlkan suara partai. Jika di daerah lain yang mencoblos gambar partai selalu tertinggi angkanya, sementara di Sampang justru suara tertinggi coblos caleg. Hal ini harus dimaklumi sebab tidak ada yang pesan suara untuk partai, semua pesanan jual beli suara untuk caleg. Misalnya suara partai Nasdem DPR RI, hanya dapat 1.029 suara. Sementara caleg Nasdem bernama H Slamet Junaidi mendapat 155.652 suara. Ini fantastis,"katanya.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014