Meskipun akhirnya Jabar menang 14-12 atas Bali, hilangnya fokus para pemain Jabar di akhir pertandingan membuat Bali hampir membalikkan keadaan.
Selain itu, Edgar juga mengakui bahwa para pemainnya memulai empat inning pertama dengan santai.
"Kami sedikit terlalu santai. Kami mulai dengan santai di 3-4 pertandingan pertama. Meskipun kami berhasil menang, tapi kita kehilangan fokus pada akhir pertandingan. Saya tidak suka hal itu terjadi," kata Edgar saat ditemui wartawan usai pertandingan, Minggu.
Baca juga: Bisbol - Jabar lanjutkan tren positif dengan tundukkan Bali 14-12
Dalam pertandingan tersebut, skor 0-0 bertahan hingga akhir inning keempat. Kemudian pada inning kelima, Jabar mengungguli Bali dengan mencetak tujuh poin dan Bali mencetak tiga poin. Demikian pun pada inning keenam, Jabar mencetak dua poin dan Bali satu poin.
Bali hampir saja membalikkan keadaan pada inning ketujuh dengan mencetak delapan poin dan Jabar lima poin, sehingga menjadikan skor akhir 14-12, masih untuk keunggulan Jabar.
Menurut Edgar hal tersebut menjadi bahan evaluasi timnya terutama mengenai karakter pemain dan reaksi pemain di bawah tekanan.
"Tapi bisa dilihat sisi positifnya, setidaknya kami berhasil menguji karakter tim dan bagaimana mereka bereaksi di bawah tekanan permainan," tutur Edgar.
Edgar menginstruksikan para pemainnya serius sejak awal hingga akhir pertandingan. Dirinya juga meminta agar para pemain menganggap setiap permainan sebagai pertandingan final.
"Saya mendorong mereka untuk total sejak awal pertandingan. Saya memberitahu mereka untuk lebih serius, karena mereka mulai dengan lambat, bahwa mereka harus mempertimbangkan setiap permainan ini sebagai laga final," tutur Edgar.
Edgar memastikan tidak ada pemainnya yang cedera usai pertandingan melawan Bali, sehingga timnya siap untuk melawan Banten dalam super round pada Rabu (11/9) mendatang.
"Tidak ada yang terluka ya, paling hanya lelah. Kita siap hadapi Banten di semifinal," pungkas Edgar.
Baca juga: Bisbol - Banten kalahkan Sumut 22-0 pada penyisihan PON XXI Aceh
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2024