Moskow (ANTARA) - Pengusaha miliarder asal Amerika Serikat (AS), Elon Musk, memperkirakan penerbangan pertama pesawat luar angkasa Starship yang tak berawak ke Mars akan terjadi dalam dua tahun, diikuti oleh misi berawak dua tahun kemudian.
"Starship pertama ke Mars akan diluncurkan dalam 2 tahun ketika jendela transfer Bumi-Mars berikutnya terbuka. Penerbangan ini akan tak berawak untuk menguji keandalan pendaratan yang utuh di Mars. Jika pendaratan tersebut berjalan baik, maka penerbangan berawak pertama ke Mars akan dilakukan dalam 4 tahun," kata Musk di X.
Musk menambahkan bahwa frekuensi penerbangan akan meningkat secara eksponensial, dengan tujuan membangun kota mandiri di Mars dalam sekitar 20 tahun.
"Menjadi spesies multiplanet akan sangat meningkatkan peluang umur panjang kesadaran, karena kita tidak lagi memiliki semua ‘telur’ kita, secara harfiah dan metabolik, di satu planet," tambahnya.
Biaya saat ini untuk mengirimkan muatan ke Mars diperkirakan sekitar 1 miliar dolar AS (sekitar Rp15,4 triliun) per ton, kata Musk.
"Itu perlu ditingkatkan menjadi 100 ribu dolar AS (sekitar Rp1,5 miliar) per ton untuk membangun kota mandiri di sana, sehingga teknologi harus 10.000 kali lebih baik. Sangat sulit, tetapi bukan tidak mungkin," ujarnya.
SpaceX yang dipimpin oleh Musk sedang membangun pesawat luar angkasa Starship yang mampu melakukan penerbangan jarak jauh di masa depan.
Hingga saat ini, empat penerbangan uji coba telah dilakukan, dan hanya penerbangan terakhir pada awal Juni yang berhasil diselesaikan dengan sukses.
Sumber : Sputnik-OANA
Baca juga: NASA tunda peluncuran misi sains baru ke Mars
Baca juga: China targetkan peluncuran misi pemulangan sampel Mars sekitar 2028
Penerjemah: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2024