Deli Serdang, Sumatera Utara (ANTARA) - Atlet Raja Dwi Permata Halim menggenapi emas untuk Jawa Timur setelah menjadi yang terbaik untuk nomor perorangan putra senam aerobik dalam perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut.
Dalam pertandingan hari terakhir yang digelar di GOR Disporasu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu, Raja, yang sebelumnya telah meraih medali emas untuk nomor pasangan campuran, berhasil meraih nilai akhir tertinggi 19,400.
Dia berhasil mengeksekusi gerakan-gerakan sulit dengan baik. Keluwesan dan gerakan yang presisi sukses memukau dewan juri dan penonton yang hadir.
Pria 26 tahun tersebut mencatat nilai eksekusi 7,700, keindahan gerakan 8,550, dan tingkat kesulitan 3,150.
Atlet DKI Jakarta Gregorius Agung Iswarabawa yang sebelumnya meraih medali emas di PON XX Papua, kali ini harus puas dengan medali perak.
Dirinya mencatat nilai akhir 19,050, yang terdiri dari nilai eksekusi 7,450, nilai keindahan gerakan 8,400, dan nilai kesulitan 3,200.
Sementara itu, Aprilian Anggara dari Jambi yang merupakan peraih medali perak di PON XX Papua, mendapat medali perunggu.
Dia memperoleh nilai akhir 18,950, dengan rincian nilai eksekusi 7,550, keindahan gerakan 8,100, dan kesulitan 3,300.
Meskipun nilai kesulitan yang diperolehnya lebih tinggi dari Raja dan Gregorius, Aprilian belum berhasil menandingi mereka dalam nilai keindahan gerakan.
Hari pertama senam aerobik PON XXI Aceh-Sumut telah digelar pada Sabtu (7/9). DKI Jakarta berhasil meraih medali emas pada nomor perseorangan putri lewat Krischayani Kurniawan dengan nilai akhir tertinggi 18,650.
Atlet asal Jawa Timur Della Rosse Ananda Purbowo membawa pulang medali perak dengan nilai total 18,450, disusul oleh atlet Yogyakarta Elmalia Virdania Putri yang mengamankan medali perunggu dengan nilai akhir 17,800.
Adapun Jawa Timur mengunci medali emas di nomor pasangan campuran lewat atlet Della Rosse dan Raja Dwi Permata Halim dengan nilai akhir 18,700.
Medali perak jatuh ke tangan kontingen Jambi melalui pasangan Fitri Khairunnisa dan Muhammad Angger Setiawan, dengan total nilai 18.150.
Sedangkan medali perunggu diraih oleh pasangan asal Yogyakarta Cahyani Putri dan Muhammad Ikhlasul Latin Sani dengan total nilai 16,900.
Sebelumnya, senam telah mempertandingkan senam artistik dan senam ritmik.
Pada senam artistik, Riau menjadi juara umum dengan torehan enam medali emas, tiga perak, dan dua perunggu. Diikuti DKI Jakarta dengan lima emas, tiga perak satu perunggu, dan Jawa Timur yang berhasil mengamankan tiga emas, empat perak, dan dua perunggu.
Sementara pada senam ritmik, kontingen Lampung mendominasi dengan menorehkan empat emas dan dua perak. DKI Jakarta meraih satu emas, tiga perak, dan satu perunggu. Diikuti Jawa Barat dan Jawa Timur yang masing-masing merebut dua perunggu.
Baca juga: Aerobik - Pertandingan hari terakhir perebutkan dua medali emas
Baca juga: Jalan panjang Della Rosse dan Raja Dwi raih emas PON senam aerobik
Baca juga: Aerobik - PON Perdana Krischayani Kurniawan yang berbuah manis
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2024