“Jadi yang benar setelah dicek kebenarannya hanya ada 17 ekor paus pilot yang ditemukan terdampar dan mati dari informasi sebelumnya ada 50 ekor yang terdampar,” kata Kepala Cabang DKP NTT di Alor Saleh Goro saat dihubungi dari Kupang, Minggu.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan perkembangan hasil pengecekan terdampar mamalia paus di pesisir pantai Liliweri, di Kabupaten Alor.
Dia menjelaskan bahwa saat tim dari DKP dan aparat kepolisian tiba di lokasi terdampar sejumlah paus tersebut, tim menemukan paus itu sudah dalam posisi terapung dan sudah mati.
Di beberapa bagian tubuhnya sudah terdapat luka-luka akibat terkena gesekan batu karang yang ada di pesisir pantai Liliweri tempat terdamparnya paus itu.
“17 ekor paus yang telah mati dengan jarak masing-masing sekitar 10 sampai 15 meter,” tambah dia.
Pihaknya menduga mamalia lain yang mati telah hanyut terbawa arus dan gelombang ke tengah lautan pada malam hari saat air laut pasang naik.
Baca juga: BKKPN cek kebenaran 50 ekor paus terdampar di Alor NTT
Dia menambahkan sebelum dikuburkan, pihaknya mengambil sampel dari bangkai paus pilot tersebut untuk diserahkan ke UPTD Pengelola Taman Perairan Kepulauan Alor dan Laut Sekitarnya guna dikirim ke Laboratorium di Bali untuk dilakukan penelitian penyebab kematian paus tersebut.
Saleh menambahkan bahwa saat penanganan paus terdampar tersebut, Kapospol Sektor Pureman telah berkoordinasi dengan Kasi PSDKP UPTD Wediawati Djakaria mengenai SOP Penanganan Mamalia Terdampar dan Teknik Pengambilan sampelnya serta menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak boleh di konsumsi guna mencegah hal yang tidak diinginkan.
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024