Jika berat badan berlebih upayakan untuk mengurangi sekitar 5-10 persen dengan diet kalori dan rendah lemak
Jakarta (ANTARA) - Pakar kesehatan dr. Shane Tuty Cornish, CBS, IBCLC membolehkan anak usia di atas dua tahun mengonsumsi jajanan pasar dan makanan ringan seperti bubur kacang hijau asalkan tidak mengandung tinggi gula.
Baca juga: Cara mengurangi konsumsi gula pada anak
Konsumsi makanan tinggi gula bisa menjadi faktor pemicu terjadinya kenaikan berat badan yang akhirnya bisa membuat seseorang terkena diabetes.
Baca juga: KemenPPPA minta masyarakat manfaatkan sumber pangan lokal
Shane kemudian mengemukakan cara mencegah diabetes bisa dilakukan dengan menjaga berat badan ideal dan bila berlebih maka kurangi dengan diet kalori dan rendah lemak.
"Jika berat badan berlebih upayakan untuk mengurangi sekitar 5-10 persen dengan diet kalori dan rendah lemak," ujar dia.
Baca juga: Ahli gizi : Ibu jadi panutan utama anak soal konsumsi gula
Sementara itu, Erwin Setiawan dari Anak Pangan Indonesia menyoroti makanan ultra proses yang secara signifikan mengandung lebih banyak kalori ketimbang makanan alami.
Makanan, ini sambung dia menghasilkan kalori ekstra sehingga meningkatkan berat badan.
"Hal ini disebabkan kepadatan kalori, rendah serat, tinggi lemak, gula, dan garam. Diet olahan ultra proses yang dikonsumsi secara signifikan lebih banyak sekitar 500 kalori per hari," kata Erwin.
Untuk itu dia menyarankan agar mengonsumsi makanan yang tidak mengalami pengolahan signifikan (real food) seperti umbi, daging, sayur, biji.
Semua ini, sambung Erwin, adalah sumber pangan lokal dan Indonesia tidak kekurangan bahan ini sehingga tidak ada alasan bagi masyarakat memilih makanan ultra proses (UPF).
Dia juga mengatakan, setiap hari masyarakat bertemu dengan produk makanan yang mengalami UPF. Makanan ini sudah diubah dari bentuk aslinya, misalnya jus semangka atau nanas, diambil sarinya jadi konsentrat, kemudian juga camilan sayuran.
"Meski sayuran, itu tetap UPF karena di beberapa mengandung pewarna, pemanis, pengemulsi, dan pengawet sehingga menimbulkan ketergantungan dan ketagihan," kata dia.
Erwin berpendapat industri makanan harus menerapkan keamanan pangan.
Kemudian, untuk mengurangi konsumsi gula pada anak, dia menyarankan orang tua untuk memperhatikan sarapan anak mereka. Menurut dia, banyak anak yang menyantap menu sarapan yang kurang benar.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024