Dikutip dari Yonhap, Minggu, album yang dirilis pada hari Jumat (6/9) pukul 1 siang waktu setempat, menandai usaha solo pertama penyanyi tersebut, menjadikannya sebagai anggota TWICE ketiga yang melakukan debut solo, setelah Nayeon dan Jihyo.
“Ketika orang memikirkan tentang saya, mereka mungkin mengaitkan saya dengan citra cerah dan imut sebagai anggota termuda TWICE,” kata Tzuyu dalam konferensi pers di Seoul.
Baca juga: Tzuyu TWICE sebut penggemar Indonesia "loveable", mengapa?
Baca juga: Twice siap luncurkan album baru akhir Februari ini
“Tetapi melalui album ini, saya ingin menunjukkan sisi saya yang lebih dewasa dan seksi, mengekspresikan perasaan yang saya bawa sejak kecil.”
Ia menambahkan bahwa album ini akan menampilkan berbagai gaya musik, termasuk balada sentimental.
Penyanyi berusia 25 tahun itu juga membagikan motivasinya untuk mengejar karier solo, dengan mengutip inspirasi dari artis solo wanita lainnya.
“Setelah melihat penampilan berbagai artis solo wanita, saya mulai bertanya-tanya bagaimana rasanya tampil sendiri. Penampilan Sunmi, khususnya, sangat memukau sehingga saya ingin menciptakan panggung saya sendiri. Melihat rekan-rekan saya merilis album solo mereka juga memotivasi saya. Mereka indah dan keren, jadi saya ingin merasakan pengalaman itu sendiri,” ungkapnya
Nama EP "aboutTzu" adalah kombinasi dari kata Inggris "about" dan namanya "Tzuyu".
Selain lagu utama, "Run Away," album ini memiliki lima lagu di sisi B "Heartbreak in Heaven," "Lazy Baby," "Losing Sleep," "One Love," dan "Fly."
"Run Away" adalah interpretasi modern dari genre synth pop dan dance, menyampaikan pesan bahwa seseorang mungkin secara tak terduga mengungkapkan seluruh cintanya setelah memutuskan untuk mencintai seseorang setelah penantian lama.
Tzuyu, yang berasal dari Taiwan, mengakui bahwa awalnya butuh waktu baginya untuk memahami lirik berbahasa Korea. Meskipun lagu ini tentang cinta, ia merasa lagu ini juga cocok dengan kepribadian malunya.
Dia menulis salah satu lagu, "Fly," untuk pertama kalinya sejak debutnya sebagai TWICE pada 2015.
“Menulis dalam bahasa Korea tidak mudah. Saya harus melakukan banyak penelitian, mencari kata dan frasa yang saya tidak tahu. Itu adalah proses yang bertahap, tetapi saya puas dengan hasil akhirnya,” jelasnya.
Dia mengungkapkan keinginannya untuk dihargai, baik sebagai anggota TWICE maupun sebagai artis solo.
Baca juga: Video musik TWICE "What is Love?" tembus 800 juta penonton
Baca juga: TWICE pecahkan rekor penjualan album 'With YOU-th'
Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024