Jakarta (ANTARA) - Konsumsi ikan selama kehamilan dapat mengurangi risiko autisme pada anak-anak, tetapi suplemen omega-3 mungkin tidak memiliki efek yang sama, menurut studi terbaru.

Menambahkan ikan dalam diet selama kehamilan terkait dengan penurunan risiko gangguan spektrum autisme sebesar 20 persen dan penurunan risiko sifat terkait autisme pada anak-anak, dengan manfaat yang sangat terlihat pada keturunan perempuan, menurut studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

"Studi kami menambah bukti yang berkembang tentang peran diet prenatal dalam hasil terkait autisme pada keturunan," kata peneliti Dr. Emily Oken dalam siaran pers dikutip dari Medical Daily, Minggu.

Baca juga: Makan ikan bantu cegah kehilangan pendengaran

Baca juga: Konsumsi ikan sarden hingga teri cegah 750 ribu kematian pada 2050


Untuk memahami bagaimana asupan ikan dan suplemen omega-3 selama kehamilan memengaruhi hasil neurodevelopmental, para peneliti mengevaluasi informasi diet dari sekitar 4 ribu peserta.

Berdasarkan frekuensi konsumsi ikan, peserta dikelompokkan dalam empat kategori: kurang dari sekali sebulan, lebih dari sekali sebulan tetapi kurang dari seminggu sekali, mingguan, dan dua atau lebih porsi per minggu.

Sekitar 25 persen dari mereka tidak pernah makan ikan atau mengonsumsinya kurang dari sekali sebulan, dan sebagian besar peserta tidak pernah mengonsumsi suplemen minyak ikan omega-3 selama kehamilan mereka.

Para peneliti kemudian memeriksa kejadian diagnosis autisme pada anak-anak dan sifat terkait autisme yang dilaporkan oleh orang tua, yang diukur menggunakan Social Responsiveness Scale (SRS), survei yang umum digunakan yang diisi oleh orang tua atau pengasuh.

"Konsumsi ikan selama kehamilan terkait dengan kemungkinan lebih rendah anak-anak didiagnosis autisme dan penurunan kecil dalam skor SRS total dibandingkan dengan tidak makan ikan. Hasil ini konsisten di semua tingkat konsumsi ikan, dari apa pun atau kurang dari sekali seminggu hingga lebih dari dua kali seminggu," kata siaran pers.

Namun, para peneliti tidak menemukan asosiasi signifikan antara konsumsi omega-3 dan diagnosis autisme, atau sifat terkait.

"Studi ini memberikan bukti tambahan tentang keamanan dan manfaat konsumsi ikan secara teratur selama kehamilan. Manfaat terbukti lainnya termasuk risiko kelahiran prematur yang lebih rendah dan perkembangan kognitif yang lebih baik," ungkap Dr. Oken.

"Mengingat rendahnya konsumsi ikan di populasi umum di Amerika Serikat dan meningkatnya prevalensi autisme, temuan ini menunjukkan perlunya pesan kesehatan masyarakat yang lebih baik mengenai pedoman konsumsi ikan untuk individu hamil," kesimpulan para peneliti.

Baca juga: Mewujudkan generasi emas lewat gemar makan ikan

Baca juga: Ini yang bisa dilakukan agar anak suka makan ikan

Baca juga: Ahli: Konsumsi ikan penting untuk dukung tumbuh kembang anak


 

Penerjemah: Putri Hanifa
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024