Medali emas tersebut diraih trio Irfandi, Canka Lokananta Prima Tripanza, dan Zulfahmi yang mengumpulkan nilai tertinggi dengan skor 8,7.
Tuan rumah berhasil unggul tipis dari Jawa Timur di kategori Muay Aerobic Putra yang membuat Jatim harus puas mendapatkan medali perak di kelas pertandingan ini.
Trio Jawa Timur yang diperkuat Aldento Briliana Bara Pratama, Dimas Lukito Wardana dan Fachriansyah Mahardika Listiona mengumpulkan nilai 8,6 dengan waktu lima menit.
Jumlah ini sangat tipis dari Aceh yang menggenggam medali emas yang berhasil mengumpulkan nilai 8,7
Di peringkat ketiga bersama ada Papua Tengah dan Sulawesi Utara. Medali perunggu untuk Papua Tengah diraih Alinus Waker, Marsel O Lagiduay dan Roger Pulungan dengan skor 7,5 dengan waktu empat menit 54 detik.
Kemudian medali perunggu Sulawesi Utara dihasilkan dari atlet mereka Aditysa Chandra Timbowo, Yeremia Gideon Luas Paparang dan Wawan Adiyta Pihibe dengan waktu empat menit 52 detik dengan skor 7,3.
Baca juga: Muaythai - Jawa Timur raih tiga emas dan satu perak di kelas seni
Baca juga: Ricuh, laga Muaythai Jawa Timur lawan Banten di Aceh sempat terhenti
Sementara itu, Jawa Timur berhasil meraih tiga medali emas dan satu perak dari dua kategori kelas seni yang dipertandingkan di cabang olahraga Muaythai Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh Sumut XX 2024.
Tim Jawa Timur berhasil meraih medali di seluruh pertandingan seni yang digelar di Gedung Bale Meuseuraya Aceh (BMA) Kota Banda Aceh.
Keempat medali Jawa Timur diraih di Kategori Muay Boran Putri, Kategori Muay Boran Putra dan Muay Aerobic Putri. Sementara satu medali perak diraih di kategori Aerobic Putra.
"Kami sudah menyelesaikan pertandingan seni Muaythai dan hasilnya sudah diumumkan tinggal lagi penyerahan medal. Semua administrasi sudah lengkap dan kami serahkan ke panitia untuk pengalungan medali," kata Ketua Technical Delegate PB Muaythai Indonesia Opniel Untung.
Baca juga: Dewani sempat didera kecemasan sebelum akhirnya raih medali emas
Baca juga: Sehari sebelum pembukaan, 14 emas diperebutkan pada PON 2024 di Sumut
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2024
