Banda Aceh (ANTARA) - Sebanyak 150 atlet lokal, nasional hingga asing, menjelajahi wilayah Kota Sabang, Aceh, melalui ajang lomba Aceh International Orienteering (AIO) dalam rangkaian Aceh Festival 2024 untuk memeriahkan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024.

Pj Wali Kota Sabang Andri Nourma, Sabtu, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Aceh yang telah memilih Sabang sebagai tuan rumah lokasi pelaksanaan Aceh Internasional Orienteering pada tahun ini.

"Walaupun orienteering olahraga baru, tapi di kalangan TNI ini sudah lama, mirip dengan jelajah medan. Karena AIO sifatnya menjelajah alam, harapan kita teman-teman yang mengikuti kegiatan ini, dapat menikmati keindahan alam Sabang yang mungkin selama ini hanya dilihat dan didengar melalui media sosial saja," kata Andri dalam keterangan diterima di Banda Aceh.

Perlombaan ini secara resmi dibuka oleh Pj Wali Kota Sabang Andri Nourman di Sabang Fair, yang berlangsung pada 6-8 September 2024. Selain Indonesia, ajang tersebut juga diikuti atlet asal negara Malaysia, Amerika, Thailand, Philipina, Gambia, Libya dan India.

Baca juga: Kirab api PON XXI Aceh-Sumut dimulai dari Pulau Weh Sabang

Kegiatan ini diselenggarakan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, berkolaborasi dengan Federasi Orienteering Nasional Indonesia (FONI) Aceh.

Menurut Andri, dengan menjelajah alam secara langsung, melewati desa satu dengan lainnya, atau bahkan mengitari perbukitan dengan konsep yang telah diatur, sehingga keindahan alam Sabang dapat tereksplorasi secara luas dan masif.

"Semoga kegiatan ini dapat mempromosikan Sabang lebih luas lagi, serta memberikan dampak positif terhadap perekonomian dan pariwisata Kota Sabang," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Federasi Orientering Nasional Indonesia (FONI) Abdul Mukti menyebut AIO merupakan ajang olahraga orienteering perdana yang digelar di Aceh. Kota Sabang dijadikan sebagai lokasi kegiatan, karena Pulau Weh merupakan ikon wisata bahari untuk Tanah Rencong.

"Juga karena Sabang ini Nol Kilometer Indonesia dan ini merupakan titik pertama kita bergerak di event orienteering di Aceh, kita bergerak dari nol kemudian kita berlanjut ke kota-kota lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, orienteering merupakan salah satu olahraga yang mengombinasikan antara kemampuan fisik dan dan keterampilan navigasi pada medan yang diperlombakan.

Baca juga: Sabang siap pertandingkan tiga cabang olahraga dalam PON 2024

Selanjutnya: Adapun yang menjadi ciri Adapun yang menjadi ciri khas olahraga ini ialah mencari dan menemukan rute terbaik dalam melintasi suatu medan atau daerah yang tak dikenali dengan waktu secepat mungkin.

Terdapat 12 kelas yang diikuti oleh 150 peserta AIO, baik pria maupun wanita. Mereka berasal dari atlet orientering lokal Aceh yang merupakan perwakilan Pengcab FONI kabupaten/kota di Aceh, kelompok atau klub lari, kelompok pecinta alam dan kalangan umum.

Kemudian, atlet nasional juga berasal dari perwakilan FONI provinsi dan klub pelari nasional. Untuk atlet internasional, mereka umumnya pelari orientering berasal dari klub profesional dari sejumlah negara, yang ada di benua Amerika, Afrika dan Asia.

Para atlet mengikuti dua jenis perlombaan, yaitu middle class dan sprint class. Ke dua jenis perlombaan tersebut akan mengambil rute yang berbeda, dan pastinya akan melewati sejumlah objek wisata yang ada di Pulau Weh Sabang.

"Target kita ke depan selalu ada event di seluruh kabupaten/kota di Aceh terkait orienteering. Kita targetkan setiap bulan ada kegiatan orienteering sehingga kita bisa memunculkan kuliner, budaya dan pariwisata di setiap daerah di Aceh," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur ajak peserta PON eksplor objek wisata hingga kuliner Aceh
Baca juga: Ratusan ASN bersihkan sampah lokasi wisata Banda Aceh jelang PON XXI

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024