Adapun yang menjadi ciri khas olahraga ini ialah mencari dan menemukan rute terbaik dalam melintasi suatu medan atau daerah yang tak dikenali dengan waktu secepat mungkin.

Terdapat 12 kelas yang diikuti oleh 150 peserta AIO, baik pria maupun wanita. Mereka berasal dari atlet orientering lokal Aceh yang merupakan perwakilan Pengcab FONI kabupaten/kota di Aceh, kelompok atau klub lari, kelompok pecinta alam dan kalangan umum.

Kemudian, atlet nasional juga berasal dari perwakilan FONI provinsi dan klub pelari nasional. Untuk atlet internasional, mereka umumnya pelari orientering berasal dari klub profesional dari sejumlah negara, yang ada di benua Amerika, Afrika dan Asia.

Para atlet mengikuti dua jenis perlombaan, yaitu middle class dan sprint class. Ke dua jenis perlombaan tersebut akan mengambil rute yang berbeda, dan pastinya akan melewati sejumlah objek wisata yang ada di Pulau Weh Sabang.

"Target kita ke depan selalu ada event di seluruh kabupaten/kota di Aceh terkait orienteering. Kita targetkan setiap bulan ada kegiatan orienteering sehingga kita bisa memunculkan kuliner, budaya dan pariwisata di setiap daerah di Aceh," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur ajak peserta PON eksplor objek wisata hingga kuliner Aceh
Baca juga: Ratusan ASN bersihkan sampah lokasi wisata Banda Aceh jelang PON XXI

Pewarta: Khalis Surry
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2024