Manggar, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menggalakkan program gemar menanam di pekarangan (gempar) untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga dan menekan kemiskinan.
"Program ini terbukti berhasil, angka kemiskinan turun 0,37 persen dan konsumsi pangan keluarga terpenuhi dari tanaman lokal," kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Belitung Timur Heriyanto di Manggar, Sabtu.
Ia menjelaskan, angka tersebut diambil setelah menghitung pengeluaran konsumsi dan nonkonsumsi dari masyarakat di Belitung Timur.
Faktor yang mempengaruhi hal tersebut adalah, masyarakat di Belitung Timur sudah banyak yang menjalankan program gempar.
Program gempar sendiri merupakan bagian dari program "Yuk ke Ume" yang menjadi program unggulan Pemkab Belitung Timur dalam memperkuat ketahanan pangan masyarakat.
Program gempar ini melibatkan masyarakat terutama kalangan ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) yang memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam tanaman konsumsi sehari-hari.
"Program gempar kita arahkan untuk tanaman uang bisa digunakan sehari-hari secara langsung seperti sayuran dan tanaman seperti cabai serta tanaman hortikultura lainnya," ujarnya.
Heriyanto mengatakan, program gempar ini sangat membantu dalam meringankan kebutuhan pokok warga, terutama saat harga sembako tinggi.
"Ini mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari, kita lakukan ini untuk menekan angka inflasi dan angka kemiskinan akibat harga kebutuhan pokok yang mahal," ujarnya.
Sampai saat ini sudah ada 30 KWT binaan dari Distangan Belitung Timur dan sudah ada KWT yang menjual hasil dari program ini.
"Sudah ada KWT dari Mengkubang dan kita juga jadikan percontohan bagi KWT yang lain dan mereka dibantu dengan memberikan polibag, pupuk, dan bibit tanaman," ujarnya.
Ia berharap program ini bisa tersebar lebih luas lagi dan muncul lagi KWT lain dari tiap desa.
"Kami harapkan lebih banyak lagi KWT yang muncul, bila perlu tiap RT muncul satu KWT dan kami dari dinas siap memfasilitasi dan membina mereka," ujarnya.
Baca juga: Cianjur gencarkan kembali menanam cabai di pekarangan
Baca juga: Kisah sukses warga Tanjungpinang tanam padi di pekarangan rumah
Pewarta: Ahmadi
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024